INDOSPORT.COM - Pemain sepak bola pinjaman AC Milan dari Sevilla, Simon Kjaer, akhirnya mencurahkan isi hati terkait rumor dirinya bakal jadi korban CEO raksasa Serie A Liga Italia tersebut, Ivan Gazidis.
AC Milan memang telah sukses mendatangkan pemain belakang Sevilla, Simon Kjaer, pada bursa transfer musim dingin (Januari) 2020 yang lalu. Mereka memboyongnya sebagai pemain pinjaman sampai akhir musim 2019-2020.
Sebenarnya, AC Milan atau Rossoneri memiliki opsi membelinya saat bursa transfer musim panas 2020 dengan harga 2,5 juta euro atau sekitar Rp43 miliar. Tentu, harga semurah itu bakal menguntungkan pihak AC Milan.
Namun, CEO mereka, Ivan Gazidis, santer dikabarkan tidak sudi mempermanenkannya. Pasalnya, ia memiliki revolusi untuk fokus pada pemain muda, sedang Simon Kjaer sendiri sudah berusia 31 tahun.
Akhirnya, seperti dilansir dari laman portal berita olahraga Sempre Milan, sang pemain mencurahkan hatinya terkait rumor tersebut. Ia ingin tetap bersama AC Milan.
"Tanpa memberikan tekanan kepada siapa pun, kita harus segera kembali bertanding jika segala sesuatunya sudah memungkinkan. Saya siap untuk kembali bermain," ujarnya.
"Saya akan membuat mereka kagum terhadap kemampuan saya agar mereka bersedia membeli saya. Ini adalah tujuan. Ini adalah mimpi saya. Saya sedang memperjuangkan hal itu secara fisik dan mental saat periode sulit ini," lanjutnya.
"Yang pasti, impian terbesar saya adalah tetap bersama AC Milan. Apalagi, mereka juga memiliki Zlatan (Ibrahimovic) yang bermental juara. Dia adalah sosok yang selalu ingin menang di segala situasi," pungkasnya.
Dari ucapannya itu, jelas Kjaer sangat ingin dipermanenkan klub Serie A Liga Italia tersebut. Hanya saja, Ivan Gazidis masih menjadi satu-satunya batu sandungan. Namun, sampai saat ini sang CEO belum secara resmi menolak sang pemain di San Siro.
Simon Kjaer telah didatangkan AC Milan dari Sevilla sebagai pinjaman pada 13 Januari 2020 lalu. Bersama raksasa sepak bola Serie A Liga Italia tersebut di kancah domestik musim ini, ia baru dimainkan sembilan kali, melakukan dua clean sheet, dan memiliki tingkat kesuksesan duel 47 persen per laga.