INDOSPORT.COM – Gelandang klub Serie A Liga Italia, Inter Milan, yang berdarah Indonesia, Radja Nainggolan, berpeluang hijrah ke AC Milan musim depan.
Radja Nainggolan bergabung dengan Inter pada Juni 2018 lalu dengan banderol 38 juta euro (sekitar Rp600 miliar) dari AS Roma. Penampilan gemilang gelandang berdarah Batak ini dengan 33 gol dari 203 pertandingan bersama Giallorossi membuat Inter terpikat.
Pada musim pertamanya di Inter, Nainggolan langsung menjadi andalan di lini tengah Nerazzurri. Namun, bencana muncul ketika Antonio Conte datang pada Agustus 2019. Mantan manajer Chelsea itu memilih meminjamkan Nainggolan ke Cagliari selama satu musim.
Bersama klub asal Sardinia itu, Radja Nainggolan tampil gemilang dengan catatan 5 gol dan 5 assist dari 21 penampilan. Namun, presiden klub, Tommaso Giulini, sudah memastikan bahwa pihaknya tak akan mempermanenkan sang pemain.
“Sulit bagi Cagliari untuk berupaya menahan Radja. Jika dia ingin, kami bisa saja mencoba, tapi kami tidak mampu untuk membayar bahkan separuh gajinya," demikian ucap Giulini, seperti diwartakan laman Sempre Milan.
Dengan keenganan Antonio Conte memainkan dirinya, masa depan karier Nainggolan pun kini terancam jika ia benar-benar harus kembali ke Inter. Namun, rival sekota Inter yakni AC Milan kini menjadi peminat bagi pemain bertubuh gempal ini.
Kehadiran Nainggolan disebut akan memperkuat lini tengah Rossoneri yang memang membutuhkan gelandang komplet seperti dirinya. Sementara itu, sikapnya yang eksplosif dan keras pun diprediksi akan mendorong sang pemain tampil sebaik mungkin, lalu menunjukkan bahwa Inter dan Roma yang membuangnya telah membuat kesalahan besar.
Meski demikian, peluang bergabungnya Radja Nainggolan ke AC Milan masih harus menanti kepastian tentang siapa yang akan menjadi manajer Rossoneri musim depan. Gaya permainannya dinilai tidak cocok untuk bermain di bawah asuhan Ralf Rangnick, yang santer disebutkan akan melatih Milan.
Namun, di sisi lain, pengalaman panjang yang dimiliki Nainggolan bisa memberikan nilai tambah bagi skuat Milan yang banyak diisi pemain muda, siapa pun pelatihnya. Dengan demikian, peminjaman dengan opsi pembelian permanen menjadi skema yang lebih cocok bagi semua pihak yang terlibat.