Liga Indonesia

Apa Kabar Haryanto ‘Tommy’ Prasetyo? Gelandang Elegan Jebolan Tim Baretti

Selasa, 14 April 2020 20:16 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Indonesia pernah memiliki gelandang elegan bernama Haryanto ‘Tommy’ Prasetyo. Gelandang asal Sukoharjo ini merupakan jebolan program Baretti tahun 1995.

Tommy lahir dari keluarga pesepakbola. Sang ayah dulunya merupakan penyerang Persis Solo. Sementara sang ibu merupakan penyerang tim Galanita, Putri Mojolaban. Bahkan sang kakek dulunya juga pesepakbola terkenal di Sukoharjo.

Bakat sepak bola ini berlanjut pada sosok putra pertama, Indriyanto Nugroho. Jebolan Diklat Arseto ini sukses masuk dalam program PSSI Bernama Primaverra tahun 1994. Program ini mengirimkan pemain muda potensial untuk berlatih di Italia.

Pada tahun 1995, PSSI kembali melanjutkan program ke Italia dengan nama Baretti. Mengikuti jejak sang kakak, Tommy kemudian terpilih masuk program Baretti, saat berstatus pelajar Diklat Ragunan.

Sebelum itu, Tommy sempat menjadi bagian Diklat Arseto dan Diklat Salatiga. Setelah masuk Timnas U-16 yang mengikuti Piala Asia di Teheran, Iran, barulah Tommy dipindahkan ke Diklat Ragunan.

Dari Baretti, karir Tommy terus melambung. Dia sempat masuk tim junior Pelita, sebelum kemudian dipromosikan ke tim senior Pelita oleh pelatih kala itu, Selimir Milosevic asal Serbia. Di tim ini, dia dipertemukan dengan sang kakak, Indriyanto.

Tommy pernah menghiasai skuat Timnas Indonesia pada 1999. Pada laga persahabatan melawan Lithuania pada 2 Juli 1999, dia menghiasi sektor tengah bersama Bima Sakti, dan Uston Nawawi. Pertemuan dengan Uston ibarat reuni lantaran keduanya sama-sama jebolan program Baretti.

Sepanjang tahun itu, Tommy tak pernah hilang dari Timnas Indonesia. Dia bergantian dengan Bima Sakti, juga Uswon. Pada kualifikasi Piala Asia melawan Kamboja pada 30 Oktober 1999, Tommy mencetak satu gol saat menang 5-1. Empat gol lain dicetak Bambang Pamungkas, Rocky Putiray (2 gol) dan Ali Sunan.

Namun setelah itu, Tommy mulai jarang dipanggil Timnas, karena performa menurun, juga berat badannya bertambah. Di level klub, Tommy bermain untuk Pelita Solo, Persijatim Solo FC, PSS Sleman, Persijap Jepara, Persiku Kudus, Persis Solo dan terakhir tim Manado United pada 2011.

Selama bermain, Tommy dikenal sebagai pemain yang punya tendangan akurat dan kerap memberikan assists. Setelah dari Manado United, Tommy pensiun sebagai pemain. Kini, apa kabar Tommy?

"Saya sekarang fokus menjadi pelatih, sudah punya lisensi B AFC. Tahun lalu, saya pegang tim elite pro academy Badak Lampung FC. Sebelumnya, saya juga di Lampung Sakti bersama Nova Arianto dan Tugiyo," ucap Tommy kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (13/4/20).

Menjadi pelatih memang sudah direncanakan, setelah pensiun sebagai pemain. Bila dulu Tommy sukses menembus Timnas Indonesia, kini ia ingin membawa anak didiknya menembus Timnas. Selain pernah pegang tim muda di Lampung, Tommy kini kembali melatih Kabomania Bogor.

"Dulu, permasalahan saya kan soal disiplin. Saya kurang disiplin, akhirnya badan saya bengkak (gemuk). Saat itu memang kesalahan saya. Sekarang jadi pelatih, anak buah saya jangan sampai seperti saya. Harus disiplin," tutur Tommy.

Tommy bukan sekadar menjadi pelatih sebuah tim. Di Bogor, Tommy juga kerap mendapat kepercayaan menjadi pelatih privat. Tommy ingin membagikan ilmu yang sudah didapatnya, agar kelak anak didiknya bisa tembus tim Garuda.