INDOSPORT.COM - Ratu Tisha Destria tengah dihadapkan 2 tantangan besar usai mundur dari jabatan sebagai Sekjen PSSI yang diemban sejak 17 Juli 2017.
Ratu Tisha resmi menyampaikan pernyataan mundur yang diunggah lewat akun media sosial Instagram pribadinya (terverifikasi).
"Dear friends, hari ini (kemarin), Senin, 13 April 2020, melalui surat, saya telah resmi mengundurkan diri dari posisi Sekretaris Jenderal PSSI," tulis Tisha.
Dirinya berujar kalau sangat bersyukur karena pernah meraih kesempatan bekerja untuk melayani anggota PSSI, pemain, pelatih, wasit, match commisisioner, instruktur, dan para pecinta sepak bola.
"Bersama-sama kita telah memeriahkan kursus kepelatihan dan perwasitan, membangun kerja sama dengan ferderasi kelas dunia," sambung Tisha.
Dirinya juga menambahkan kalau turut andil dalam menghidupi lini usaha kreatif dan mengibarkan kembali sepak bola putri Indonesia.
"Puncaknya adalah terpihlihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20," papar Tisha.
Menurutnya hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan luar biasa berkat dukungan pihak-pihak terkait dalam memajukan dunia sepak bola Indonesia.
"Pada suatu kesempatan dengan para sahabat, saya pernah berkata; "Hati saya, kalau dibelah, isinya hanya sepak bola"," pungkas Tisha.
Kini pasca meletakan jabatan Sekjen PSSI, tampaknya Ratu Tisha tengah dihadapkan dengan dua tantangan yang cukup besar.
1. Wakil Presiden AFF
Pasalnya Ratu Tisha saat ini masih menjabat sebagai Wakil Presiden AFF periode 2019-2023. Dirinya mencetak sejarah luar biasa.
Karena menjadi wanita pertama yang sukses menduduki posisi tersebut. Tisha dilantik sejak 9 November 2019 lalu sebagai Wakil Presiden AFF.
"Dengan ini kami sekarang memiliki tim yang dinamis dan bertekad membawa AFF ke tingkat prestasi yang lebih tinggi," papar Presiden AFF Khiev Sameth, Senin (24/06/19).
Selain Tisha, Pangeran Sufri Bolkiah (Brunei Darussalam), Lim Kia Tong (Singapura), dan Dato Sri Francisco Kabuadi Lay (Timor Leste) turut menjadi Wakil Presiden AFF.
Tiga orang tadi merupakan Presiden Federasi Sepak Bola masing-masing negara ASEAN. Keempatnya itu bakal saling bahu-membahu mewujudkan cita-cita AFF.
Artinya tanggung jawab Tisha setelah ini akan lebih luas. Lantaran mencakup 11 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
2. Komite Kompetisi AFC
Selain itu, Tisha juga memiliki tantangan yang cukup luas, tepatnya se-kawasan Asia karena dipercaya menjadi Komite Kompetisi AFC.
Tisha terpilih jadi anggota Komite Kompetisi AFC sejak Agustus 2019 lalu. Dirinya bersama 18 orang lain dipercaya mengemban tugas ini.
Komite Kompetisi AFC dipimpin oleh Ketua Dr. Tran Quoc Tuan (Vietnam) dan Wakil Ketua Abed-Alkhaliq Massoud Ahmed (Irak).
Dipercaya posisi tersebut ternyata membuat Tisha mengaku sangat bersyukur. Dirinya malah ingin bekerja keras untuk memajukan sepak bola.
"Selain itu, berguna dan bermanfaat dalam keadaan apapun di sisi aspek manapun di dunia sepak bola," ujar Tisha.
Sehingga tantangan Tisha bisa dipandang makin luar cangkupannya, dimana meliputi negara-negara se-Asia hingga jabatannya usai.
Artinya, usai dirinya mundur dari Sekjen PSSI, Tisha tengah menghadapi dua tantangan yang lebih besar tepatnya level internasional.