INDOSPORT.COM - Bek Persipura Jayapura, Arthur Cunha da Rocha turut mengomentari surat keputusan PSSI yang mempersilakan setiap klub membayarkan gaji pemain sebesar 25 persen selama empat bulan di masa pandemi virus corona, terhitung sejak Maret.
Bek asal Brasil ini mengusulkan, pihak PSSI seharusnya membuat sebuah pertemuan untuk membahas perihal tersebut dengan para kontestan Liga 1 beserta pemain.
Ia mengatakan, PSSI tak bisa asal mempersilahkan klub untuk memangkas gaji pemain hingga 75 persen. Menurutnya, itu hanya akan membuat seluruh pemain kesulitan.
"Jika melihat situasi ini, kita pemain juga harus mengerti keadaannya dan memahami kesulitan manajemen tim. Hanya saja, tidak bisa langsung memotong 75 persen, semua pihak harus duduk bicarakan hal itu, biar semua sama-sama bisa mencari solusi terbaiknya. Saya pikir itu susah untuk langsung disetujui," ungkap Arthur, Selasa (14/4/20).
Pasalnya kata Arthur, di sepak bola dunia hanya memangkas gaji pemain sebesar 50 persen, dan ia berharap klub Indonesia tidak memangkas gaji hingga 75 persen.
"Kalau sampai 75 persen, saya pikir itu menyusahkan kita semua baik pemain lokal hingga pemain asing. Tapi menurut FIFA mereka memotong 50 persen, dan PSSI 75 persen, jadi kita semua dibuat bingung," ujarnya.
"Apalagi, keluarga pemain asing banyak yang tinggal di negara masing-masing, kalau di Brasil biaya hidup juga lebih mahal, dan kalau hanya terima 25 persen saya pikir itu susah sekali," pungkasnya.
Pemangkasan gaji pemain sebesar 75 persen tak hanya memunculkan kontra dari sejumlah pemain. Namun beberapa klub bahkan menyepakati surat keputusan PSSI itu.
Bahkan, berdasarkan virtual meeting antara 14 klub Liga 1 belum lama ini mengusulkan agar gaji pemain tidak menjadi tanggung jawab klub terhitung sejak Juli jika pandemi virus corona belum juga mereda.