INDOSPORT. COM - Beberapa pemain jebolan Red Bull Salzburg, diketahui berhasil meraih kesuksesan bersama klub Liga Inggris, Liverpool, seakan membentuk sebuah dinasti tersendiri.
Kekuasaan perusahaan minuman energi asal Austria, Red Bull, memang menjalar hingga ke ranah sepak bola. Beberapa klub tenar diketahui berafiliasi dengan Red Bull, yakni RB Leipzig, New York Red Bulls, dan Red Bull Salzburg.
Bahkan hegemoni Red Bull kini mulai terdengar di pentas sepak bola Indonesia. Bagaimana tidak, belum lama ini tiba-tiba jagat media sosial dihebohkan dengan kemunculan tim bernama Red Bull Depok.
Melalui akun Instagram @redbulldepokfc, pihak Red Bull Depok mengklaim bahwa mereka akan menjadi salah satu peserta kompetisi kasta ketiga sepak bola Indonesia, Liga 3 2020. Namun belum ada kejelasan pasti, apakah Red Bull Depok turut memiliki kaitan dengan klub-klub sepak bola naungan Red Bull lainnya.
Bila melihat secara keseluruhan, prestasi tim-tim yang berafiliasi dengan Red Bull, belum terlalu mencolok. Memang Red Bull Salzburg dan RB Leipzig menjadi kekuatan yang disegani di kompetisi domestiknya masing-masing, tapi hingga kini keduanya belum jua bisa menjuarai level regional Eropa, entah Liga Champions atau Liga Europa.
Meski begitu, sistem pembinaan pemain muda yang diterapkan manajemen Red Bull, terbilang menawan. Buktinya saja, ada beberapa pemain jebolan Red Bull Salzburg yang sekarang berjaya bersama raksasa Liga Inggris, Liverpool.
Secara bergantian, pemain-pemain hasil polesan Red Bull Salzburg mendarat ke Anfield Stadium. Praktek pemain jebolan Red Bull Salzburg tampak terjadi secara turun-temurun, seakan membentuk sebuah dinasti tersendiri.
Sadio Mane
Sadio Mane menjadi bagian skuat Liverpool sejak musim panas 2016. Manajemen Liverpool mendatangkan Mane dari klub Liga Inggris lainnya, Southampton, dengan mahar 41,2 juta euro.
Sejak berkostum Liverpool, Mane terus memperlihatkan penampilan yang luar biasa. Mengisi pos winger kiri, Mane terbilang produktif menghasilkan gol untuk The Reds.
Sedari 2016/17 hingga 2019/20, koleksi gol Mane per musimnya selalu menembus dua digit. Liga Inggris 2018/19 jadi fase yang paling tajam, Mane membukukan 22 gol semusim.
Peran Mane juga memberikan kesuksesan melimpah untuk Liverpool. Musim lalu Mane membantu Liverpool juara Liga Champions, dan tahun ini berpotensi besar meraih gelar Liga Inggris.
Segala kegemilangan yang menyertai karier Mane bersama Liverpool, sejatinya tak lepas dari peran Red Bull Salzburg. Musim 2012/13 hingga musim 2013/14, Mane adalah pemain andalan Red Bull Salzburg, dengan total torehan 45 gol dari 87 penampilan.
Barulah pada 2014/15 Mane pindah ke Southampton. Karier Mane di Southampton terus menggila, sampai akhirnya dirinya diboyong Liverpool pada awal musim 2016/17.
Naby Keita
Naby Keita jelas merupakan produk pemain hebat Liverpool hasil binaan klub naungan Red Bull. Liverpool saja membeli Naby Keita dari RB Leipzig pada musim panas 2018.
Namun kalau melihat ke belakang lagi, Naby Keita sejatinya memulai perjalanan bersama Red Bull Salzburg. Naby Keita membela Red Bull Salzburg kurang lebih selama dua musim, sedari 2014/15 hingga 2015/16.
Barulah pada 2016/17, Naby Keita pindah ke RB Leipzig dan makin bersinar lagi. Sinar Naby Keita di Leipzig, menggoda Liverpool untuk memboyongnya, dan mencapai kata sepakat pada 1 Juli 2018.
Sejak berkostum Liverpool, Naby Keita menjadi tumpuan tim di lini tengah. Naby Keita musim lalu mengantarkan Liverpool juara Liga Champions, dan musim ini berpeluang besar menghasilkan trofi Liga Inggris.
Takumi Minamino
Bursa transfer musim dingin 2020, publik sepak bola dihebohkan dengan transfer Takumi Minamino yang dibeli Liverpool dari Red Bull Salzburg. The Reds tergoda memboyong pemain asal Jepang ini, karena tampil menawan selama membela Red Bull Salzburg.
Bayangkan saja, selama berkostum Red Bull Salzburg, Takumi Minamino mampu mencetak 64 gol dan 44 assists, dari 199 laga. Bahkan Minamino berhasil menjebol gawang Liverpool, ketika membela Red Bull Salzburg dalam laga fase Grup E Liga Champions, 2 Oktober 2019 lalu.
Sejak gabung Liverpool, Minamino mungkin belum terlalu menunjukkan sinarnya. Ia baru tampil tujuh kali dan tak menghasilkan sumbangsih gol ataupun assists.
Namun Minamino baru bergabung beberapa bulan, butuh adaptasi agar dirinya bia menampilkan potensi maksimalnya. Mungkin jika sepak bola kembali berlanjut setelah break virus corona nanti, kita akan bisa melihat aksi memukau Minamino di skuat Liverpool.