INDOSPORT.COM - Barcelona, patut berbangga karena telah memiliki Ansu Fati yang notebene merupakan kandidat kuat pengganti Lionel Messi. Meski memiliki banyak kelebihan, dirinya juga tak lepas dari kekurangan.
Ansu Fati dikenal sebagai lulusan La Masia, akademi muda Barcelona. Menjalani masa-masa indah di sekolah sepak bola Blaugrana, sang wonderkid kelahiran Guinea-Bissau ini seangkatan dengan Takefusa Kubo yang juga dikenal Messi Jepang.
Ketika tergabung dengan klub U-12, keduanya tercatat sudah mencetak 130 gol dalam musim pertamanya. Meski gemilang, Ansu Fati harus menepi pada musim 2014-2015 dan 2015-2016 karena pembatasan pemain asing dan cedera yang dideritanya.
Barulah pada 2016-2017, Ansu Fati kembali tergabung dalam Juvenil B dan ikut promosi ke Juvenil A. Tak berselang lama dirinya lantas ambil bagian usai ikut serta di tim senior sebagai upaya menggantikan Messi yang cedera diawal musim LaLiga Spanyol.
Cocok ditandemkan dengan Luis Suarez dan Ousmane Dembele membuat sang wonderkid catatkan performa gemilang dalam beberapa pertandingan LaLiga Spanyol. Salah satu yang paling berkesan ialah ketika sukses cetak brace kala Barcelona kandaskan Valencia 5-2.
📆 16 years and 318 days old
— FC Barcelona (from 🏠) (@FCBarcelona) September 14, 2019
💪 2 appearances
⚽️ 2 goals, 1 assist
💭 ...and the dream continues 💙❤️https://t.co/bFK14rapSu
Ansu Fati lantas dinobatkan sebagai pemain muda paling berbakat yang pernah dimiliki Barcelona karena baru berusia 16 tahun, 11 bulan, dan 25 hari setelah jalani debut di kompetisi kasta atas Spanyol dalam cameo 15 menit. Dilansir Four Four Two, meski memiliki kehebatan, dirinya juga memiliki kelemahan.
Kelebihan
Memiliki tinggi sekitar 177 cm, Ansu Fati terkesan memiliki sepak terjang kuat serta fisik mumpuni sehingga menjadi berkah bagi Barcelona. Seperti halnya jebolan La Masia, sang pemain muda dianugerahi dribble mengesankan, dengan kombinasi kecepatan yang membuatnya sangat mematikan.
Tak cuma itu, Ansu Fati juga memiliki visi dan kemampuan mengontrol bola layaknya gelandang. Albert Puig selaku mantan direktur La Masia, bahkan menyebut sang striker tak beda dengan Messi semasa kecil.
Kekurangan
Tapi Ansu Fati ternyata punya kekurangan dalam membuat keputusan yang membuatnya banyak mendapat kritik. Seperti halnya pemain muda, dirinya terkesan egois karena ingin menang sendiri.
Ketika diturunkan di lapangan, Ansu Fati terkesan ingin mencetak gol seorang diri ketimbang memberikan umpan ke rekan tim. Selain itu dirinya juga masih harus banyak belajar mengingat kini menjalani dunia sepak bola profesional.
Mengingat usia Ansu Fati masih muda, dirinya nampak masih bisa berkembang secara pesat. Predikat pengganti Messi bukan tidak mungkin bakal terjadi melihat kariernya bersama Barcelona masih panjang.