INDOSPORT.COM - Awal 2000-an bisa dibilang menjadi periode terbaik sepak bola Bali. Sejumlah tim berlomba-lomba meraih prestasi tinggi dan Stadion Klabat Manado memanggungkan duel Perseden Denpasar vs Persegi Gianyar di Divisi I 2002.
Hengkangnya Gelora Dewata ke Sidoarjo sejak 2001 tak menyurutkan sepak bola di Bali. Justru setelah itu, Perseden, Persegi, dan Persekaba Badung berlomba-lomba naik ke kasta tertinggi.
Duel seru terjadi pada kompetisi Divisi I 2002. Kala itu, Perseden dan Persegi bersaing ketat untuk merebut tiket promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2004.
Persegi kala itu lebih diunggulkan. Pasukan Sutan Harhara ini punya materi bagus, seperti Komang Mariawan, I Made Pasek Wijaya, Stephen Weah, hingga Wayan Sukadana. Mereka pun bertekad kuat karena Stadion Kapten I Wayan Dipta baru selesai dibangun.
Perjalanan Persegi begitu menjanjikan. Pada fase grup, mereka menjadi juara grup dua dengan perolehan 24 poin dari 12 laga dan lolos menuju babak 8 besar bersama Persijap Jepara.
Perseden Denpasar tak kalah menjanjikan. Menjadi tuan rumah fase grup, mereka menempati posisi kedua dengan perolehan 13 poin dari enam laga sehingga berhak lolos bersama Persiraja Banda Aceh.
Dua wakil Bali bertemu di babak 8 besar. Kedua tim satu grup dengan PSJS Jakarta Selatan dan Putra Samarinda. Grup ini dihelat di Stadion Ngurah Rai, Denpasar.
Duel ini menjadi pembuka babak 8 besar Divisi I 2002. Kedua tim mengakhiri laga dengan skor sama kuat 1-1 sehingga Perseden dan Persegi melenggang ke semifinal.
Kedua tim sama-sama mengoleksi lima poin. Keduanya kemudian bertemu Persik Kediri dan Persma Manado. Partai semifinal digelar di Stadion Klabat Manado.
"Saat itu, kami dan Persma Manado lebih diunggulkan untuk lolos," ucap pemain Persegi kala itu, Wayan Sukadana, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Jumat (17/4/20).
"Kami punya materi pemain sangat bagus, tapi hasilnya justru di luar dugaan. Kami kalah di partai ketiga lawan Persik Kediri dan akhirnya mereka bersama Perseden-lah yang promosi,: cetusnya.
Duel Perseden melawan Persegi Gianyar berakhir imbang 0-0. Namun, Perseden lebih beruntung karena bisa mengalahkan Persik Kediri dua gol tanpa balas, sementara Persegi dikalahkan Persik 1-2.
Persik akhirnya lolos dengan koleksi enam poin. Sementara Perseden lolos berkat kemenangan atas Persik dan hasil imbang lawan Persegi. Mereka menang selisih gol atas Persma dan Persegi hanya bisa gigit jari dengan koleksi dua poin saja.