Starting XI Terbaik Pesepak Bola Kelahiran Tanah Papua
Gelandang
Gelandang bertahan Persipura Jayapura, Muhammad Tahir, bakal menjadi pilihan utama sebagai pemain jangkar di lini tengah. Ketangguhannya itu bahkan membuatnya kini tak tergantikan di skuat Persipura besutan Jacksen F Tiago.
Tahir memang bukan pemain asli Papua. Namun, ia lahir dan besar di Kota Jayapura. Tahir merupakan produk asli dari SSB lokal, Tunas Muda Hamadi yang juga pernah melahirkan Elie Aiboy dan Oktovianus Maniani.
Meski bukan pesepak bola asli Tanah Papua, loyalitas Tahir untuk bumi cenderawasih dan Persipura sudah mendarah daging.
"Orang tua saya asli suku Bugis, tapi saya lahir di Papua dan tali pusar saya tertanam di Jayapura, biarpun saya pendatang tapi hati saya tetap Papua. Saya ingin selamanya bersama Persipura, karena saya tetap cinta sama Persipura," ungkap Tahir.
Untuk menemani Tahir di lini tengah, gelandang Tira-Kabo, Arthur Bonai akan menjadi pilihan yang cocok. Pesepak bola asli Kepulauan Yapen ini adalah jebolan klub Perseru Serui.
Selepas dari Perseru, Arthur telah memperkuat banyak klub, di antaranya Persija Jakarta, PSIS Semarang, Badak Lampung dan kini Tira-Kabo.
Saingan Arthur di lini tengah dalam daftar pesepak bola Papua memang tak sedikit. Namun, penampilannya yang konsisten bersama Tira-Kabo di tiga laga perdana Liga 1 2020 menjadikannya layak menemani Tahir.
Untuk menyempurnakan lini tengah tim impian Papua, nama pemain muda Todd Rivaldo Ferre bakal tak tertandingi.
Pemain asal Sarmi ini memang tak memiliki tubuh yang ideal sebagai pesepak bola. Namun, kelincahannya dan kejeliannya di lini tengah menjadi kredit khusus.
Todd tak hanya piawai melakukan determinasi dari lini tengah, ia juga merupakan pemain bertipikal gelandang kreatif. Kelebihan lainnya, ia memiliki akurasi tendangan yang sangat baik, terlebih bola-bola mati.
Pemain Depan
Dalam formasi menyerang ala Papua, pemain sayap Borneo FC, Terens Puhiri menjadi salah satu pilihan untuk menempati posisi penyerang sayap di sisi kanan.
Pemain berusia 23 tahun ini memiliki senjata di kecepatannya. Ia bisa menjadi pemain sayap yang merepotkan lini pertahanan lawan dengan kelincahannya.
Meski tak pernah bermain bersama klub fenomenal asal Papua, Persipura, namun pengalamannya juga tak meragukan. Terens yang lahir di Kota Jayapura ini bahkan pernah berkiprah di Liga Thailand dengan memperkuat klub Port FC.
Sementara untuk mengimbangi sayap tim Papua di lini depan, nama Osvaldo Haay adalah pilihan yang sempurna.
Jebolan tim lokal Jayapura, SSB Tunas Muda Hamadi dan Persipura ini juga memiliki karakter yang hampir sama dengan Terens.
Osvaldo memiliki kecepatan sebagai penyerang sayap. Ia biasa menusuk lini pertahanan lawan dengan akselerasinya. Dan tak jarang ia bisa dengan mudah membuat gol.
Usai bermain apik bersama Persebaya, Osvaldo kini menjadi pemain utama di Persija Jakarta. Dan rumornya, ia bahkan menarik minat klub asal Eropa.
Untuk menempati posisi ujung tombak atau penentu terakhir di lini depan, sosok Boaz Solosssa masih belum tergantikan.
Total jumlah gol yang sudah dilesakkan penyerang fenomenal asal Sorong ini lebih dari 170 gol sejak pertama kali bergabung dengan Persipura.
Boaz bahkan menjadi top skor Liga Indonesia sebanyak tiga kali, juga pemain terbaik sebanyak tiga kali.
Boaz masih menjadi pemain tersukses dalam sejarah klub Persipura dengan mempersembahkan 4 trofi juara Liga, bersama dengan Ian Louis Kabes.
Tak heran, meski sudah tak muda lagi, nama Boaz masih sangat layak untuk menempati posisi di lini depan tim impian pesepakbola Papua, bahkan di Indonesia.
Pelatih: Mettu Duaramuri
Sebagai nahkoda, sosok Mettu Duaramuri adalah pilihan utama. Meski hanya sebatas menjadi asisten pelatih di Persipura sejak beberapa periode, namun sosok Mettu memiliki wibawa di mata para pesepak bola Papua.
Selepas hengkang dari Persipura, Mettu kini melatih tim Sepak bola PON Papua Barat.
Ia tak hanya dikenal sebagai legenda Persipura dan timnas Indonesia, namun Mettu adalah salah satu tokoh yang sukses membawa Persipura menjadi juara liga sebagai asisten Jacksen Tiago.
Mettu punya peran penting. Tangan dinginnya dan kedekatan dengan para pemain Persipura membuatnya jadi sosok sempurna yang layak mendampingi para pesepakbola Papua.
Formasi 4-3-3: Samuel Reimas; Tinus Pae, Yanto Basna, Fandry Imbiri, Ruben Sanadi; Muhammad Tahir, Arthur Bonai, Todd Rivaldo Ferre; Terens Puhiri, Osvaldo Haay, Boaz Solossa.