INDOSPORT.COM - Paolo Maldini kembali menambah rumit permasalahan internal yang terjadi di tubuh klub Serie A, AC Milan.
Masalah internal kembali menggelayuti raksasa Serie A Italia, AC Milan. Belum hilang ingatan kita tentang tragedi Yonghong Li, Milan di bawah Elliott Management kembali menghadirkan drama.
Revolusi yang tengah berjalan di tim Rossoneri tampaknya terus berdampak pada posisi sejumlah petinggi di manajemen.
Belum juga semusim menjabat, CFO Zvonimir Boban harus dipecat dari klub. Boban menyusul Leonardo yang sebelumnya sudah meninggalkan AC Milan.
Penyebab pemecatan Boban tak lain adalah konflik horizontal dengan CEO klub, Ivan Gazidis, perihal penunjukkan Ralf Rangnick sebagai pelatih klub. Masalah ini berimbas pada ketidakpastian nasib Zlatan Ibrahimovic.
Seperti diketahui, Boban memegang peranan penting dalam membawa pulang Ibra ke San Siro. Tanpa Boban, Ibra pun terancam hengkang.
Menjelang musim panas ini belum ada tanda-tanda perpanjangan kontrak. Padahal kontrak Ibra akan habis Juni 2020 ini.
Kondisi rumit ini diperparah dengan posisi Paolo Maldini. Maldini bersama Boban diketahui sebagai pihak yang juga bersebrangan dengan Gazdisi.
Namun begitu, klub belum berani memecatnya dari posisi direktur teknik lantaran perannya masih sangat dibutuhkan. Namun, di sisi lain kedatangan Ralf Rangnick bisa mengancam posisi Maldini.
Paolo Maldini pun baru-baru ini merespons situasi dengan melontarkan sejumlah syarat yang cukup menambah pelik kondisi yang ada.
Sikap Langka Paolo Maldini
Paolo Maldini, kapten Milan selama lebih dari satu dekade dikenal sebagai pemain paling setia di Rossoneri. Dari awal karier sampai pensiun, putra Cesare Maldini ini hanya mengenal warna merah-hitam.
Bisa dibilang, tanpa diminta pun, Maldini akan memberikan segalanya bagi klub tercintanya itu. Namun, untuk urusan kursi manajemen sepertinya akan lain ceritanya.
Paolo Maldini seakan bersikap langka dengan mengajukan berbagai syarat agar bisa mengabdi bagi klubnya itu. Dilansir dari La Gazetta dello Sport, Maldini meminta klub memenuhi syaratnya agar ia bisa bertahan .
Syarat itu salah satunya adalah agar dirinya dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan di Milan. Maldini berpandangan bahwa Milan lebih baik dalam membangun ulang tim.
Paolo Maldini sendiri awalnya didatangkan untuk mengisi posisi direktur Pengembangan dan Strategi Olahraga. Bisa dibilang, posisi ini lebih akrab ke arah pemasaran.
Namun, kepergian Lenardo meninggalkan ruang kosong di posisi direktur teknik. Maldini pun diminta mengisi jabatan lowong ini.
Jabatan direktur teknik tentu tidak sembarangan, karena posisi ini berperan dalam penentuan teknis klub mulai dari pelatih sampai pemain.
Namun, kedatangan Ralf Rangnick mengancam posisi Maldini. Sebab, pelatih asal Jerman itu digadang-gadang bakal rangkap jabatan sebagai pelatih sekaligus direktur teknik (peran yang dijalankannya saat di RB Leipzig).
Paolo Maldini tak ingin perannya tergusur dan hanya sebagai pemanis di manajemen. Sang kapten meminta agar lebih dilibatkan dalam pembuatan keputusan penting klub di pasar transfer dan pemilihan pelatih.
Maldini juga meminta berbicara lebih banyak dengan Direktur Olahraga, Frederic Massara. Syarat khusus dari Maldini ini menambah ruwet beban pikiran Elliott Management.
Sebab, itu artinya rencana besar mereka mendatangkan Ralf Rangnick bisa sedikit tergganggu. Namun begitu, pada dasarnya Ellott Management masih membutuhkan peran Maldini.
Entah seperti apa solusinya nanti, yang jelas Paolo Maldini kemungkinan besar akan tetap bertahan di jajaran direksi Milan. Baik Elliott maupun Ivan Gazidis telah memperjelas kepercayaannya kepada Maldini karena kemampuannya dianggap membuat nyaman perusahaan.