INDOSPORT.COM – Pangeran Muhammed Bin Salman sudah resmi menjadi pemilik klub Liga Inggris, Newcastle United. Meski begitu, jabatan presiden klub akan dipegang oleh sosok ini.
Pangeran Muhammed Bin Salman tinggal menunggu tiga hingga empat pekan lagi sebelum akhirnya resmi menyandang status sebagai pemilik Newcastle United.
Ya, meski sudah sepakat membeli sebagian besar saham klub Liga Inggris itu, butuh proses menyelesaikan administrasi terkait pengambilalihan kepemilikan dari pemilik sebelumnya, Mike Ashley.
Dilansir dari Daily Mail, dengan Newcastle dimiliki oleh putra mahkota raja Arab Saudi ini, jabatan presiden Newcastle pun dipastikan akan berubah.
Sosok Yasir Al-Rumayyah disebut-sebut akan menjabat sebagai presiden baru Newcastle. Sebelum ditunjuk, dia akan menjalani uji kepatutan dan kelaikan untuk menjalankan roda bisnis klub.
Dia akan bergabung bersama pemilik saham lainnya yakni Amanda Staveley dan Jamie Reuben yang masing-masing memiliki 10 persen saham di klub The Magpies.
Diketahui, Al-Rumayyan bukan orang biasa di Arab Saudi. Dia menjabat gubernur Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF), menjadi ketua Saudi Aramci – perusahaan minyak terbesar di dunia, dan menduduki kursi dewan di Uber.
Meski tinggal di Timur Tengah, Al-Rumayyan sangat mahir berbahasa Inggris, senang bermain golf. Dia juga diketahui sebagai salah satu orang kepercayaan Pangeram Salman.
Diberitakan sebelumnya bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, telah sepakat untuk membeli Newcastle United seharga 300 juta poundsterling atau setara Rp5,8 triliun.
Peralihan kepemilikan ini membuat klub tersebut nantinya akan mendapat gelontoran dana segar sebesar 200 juta poundsterling (Rp3,8 triliun) untuk belanja pemain dan perbaikan klub.
Dana segar itu juga nantinya akan digunakan untuk pembangunan pusat latihan klub, akademi, dan perbaikan lainnya untuk mendongkrak pemasukan klub.
Diharapkan Pangeran Salman bisa mengakhiri masa-masa sulit klub selama 13 tahun di era Mike Ashley yang kurang populer di antara pendukung The Maggies.
Terlebih, saat ini The Magpies mengalami kesulitan finansial untuk membayar gaji para pemain dan karyawannya di tengah pandemi virus corona (covid-19).