INDOSPORT.COM – Klub Serie A Italia Napoli bisa mewujudkan keinginan lama mereka memboyong bomber Mauro Icardi, dengan bantuan dari Juventus.
Masa depan penyerang Inter Milan, Mauro Icardi, dalam tanda tanya jelang bursa transfer musim panas nanti. Pemain yang tengah dipinjamkan ke PSG ini sudah menyatakan minatnya kembali ke Italia, namun manajemen Inter Milan sudah tidak lagi menginginkan keberadaannya.
Upaya Inter menyingkirkan Icardi bahkan sudah dimulai awal musim ini. Sebelum akhirnya dipinjamkan ke PSG, Nerrazurrri sudah lebih dulu menawarkan sang bomber ke klub Italia lainnya. Napoli ketika itu sudah melakukan negosiasi, tapi Icardi akhirnya justru berlabuh ke Paris alih-alih Naples.
Kini, harapan lama Napoli untuk mendatangkan Icardi bisa terwujud dengan ‘bantuan’ dari rival mereka, Juventus. Klub asuhan Gennaro Gatusso itu berharap Juventus bersedia menampung Arkadiusz Milik sehingga mereka bisa memboyong Icardi ke stadion San Paolo.
Dilansir Football Italia, Napoli memang tengah merencanakan perubahan besar di lini depan, mengingat bintang asal Belgia, Dries Mertens akan habis kontraknya pada akhir musim ini.
Sementara itu, Arkadiusz Milik menolak memperpanjang kontraknya yang akan berakhir pada Juni 2021. Kondisi ini mendorong Napoli untuk menjual penyerang Polandia itu pada musim panas tahun ini alih-alih membiarkannya pergi secara gratis.
Kini Napoli berharap Juventus bersedia memboyong Milik yang memang sudah lama diincar Maurizio Sarri. Uniknya, Juventus sendiri juga merupakan rival Napoli dalam perburuan Icardi. Dengan demikian, jika Bianconeri memilih untuk memboyong Milik, maka mereka secara tidak langsung membantu Napoli.
Pertama, Juventus akan mengurangi pesaing Napoli dalam perburuan Icardi karena sudah mendapatkan Milik. Dan kedua, biaya transfer yang diberikan Juventus untuk Milik bisa dimanfaatkan Napoli untuk menambah dana transfer Icardi.
Sang penyerang Argentina sendiri sebenarnya tampil cukup baik bersama Paris Saint-Germain musim ini dengan catatan 20 gol dari 31 penampilan. Namun manajemen klub asal Paris itu menolak mengaktifkan klausul beli sebesar 70 juta euro (sekitar 1,1 triliun rupiah) karena menilai sang pemain kurang mampu bekerja sama dalam tim.