INDOSPORT.COM - Sosok kartini sepak bola Indonesia, Deliana Fatmawati memiliki suka duka dalam menjalani profesianya sebagai wasit perempuan di Indonesia.
Menjadi wasit wanita di tengah pertandingan sepak bola dua tim membuat Deliana Fatmawati harus memiliki mental baja. Keraguan dari para pemain sempat menhantuinya saat memimpin laga dua tim sepak bola laki-laki.
Pandangan lingkungannya yang masih menganggap tabu perempuan terjun di dunia sepak bola dijadkan cambukan oleh Deliana. Ia pun ingin membuktikan ketegasannya di lapangan hijau.
Meski merasa terintimidasi, wanita asal Medan ini tetap berusaha membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin pertandingan.
“Kadang suka terenyuh, kultur kita masih menganggap aneh perempuan main futsal dan sepak bola apalagi wasit. Banyak orang yang bilang ke saya kenapa gak jadi wasit senam atau voli saja dan kadang pemain laki-laki di lapangan mempertanyakan kenapa wasitnya perempuan,” kata Deliana kepada INDOSPORT.
Meski diragukan kinerjanya sebagai wasit wanita di lapangan hijau dengan sebagian orang. Namun, dirinya tetap ingin membuktikan bahwa ia mampu untuk memimpin pertandingan.
“Tapi saya bertekad untuk menjadikan segala kesangsian banyak orang sebagai momen, saya akan bayar dengan penampilan baik, mereka meragukan kinerja kita itu sebagai duka, tapi saya jadikan suka selanjutnya. Saya tidak akan melepas anda di lapangan saat melakukan pelanggaran atausaat offside,” tegasnya.
Alhasil, pembuktian tersebut membuat wanita berusia 30 tahun itu mendapatkan resek dari para pemain dalam pertandingan yang dia pimpin. Pada akhirnya pembuktian kapasitas membuat semua orang menilainya secara objektif.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, mebuat banyak orang berfikir lebih terbuka, termasuk dalam memandang profesi sebagai wasit perempuan. Hal ini membuat Deliana pun mensyukuri karena pilihan hidupnya tak lagi dipandang sebelah mata.