Liga Italia

Gawat, 23 dari 25 Pemain Inter Milan Tunjukkan Gejala Corona

Rabu, 22 April 2020 08:19 WIB
Penulis: Yosef Bayu Anangga | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Getty Images
Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, melontarkan pengakuan mengejutkan tentang kondisi kesehatan para pemain klub Serie A itu. Copyright: © Getty Images
Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, melontarkan pengakuan mengejutkan tentang kondisi kesehatan para pemain klub Serie A itu.

INDOSPORT.COM – Penyerang Inter Milan, Romelu Lukaku, melontarkan pengakuan mengejutkan tentang kondisi kesehatan para pemain klub Serie A itu. Ia menyebut 23 dari 25 pemain di skuat utama Nerrazurri sempat menunjukkan gejala Covid-19.

Seperti diketahui, Inter Milan bermarkas di Lombardy, yang merupakan wilayah dengan kasus virus corona terparah di Italia. Meski demikian, hingga kini manajemen Inter belum pernah mengumumkan satu pun anggota mereka yang positif terjangkit virus tersebut.

Namun, dalam wawancara melalui Instagram live dengan jurnalis Belgia, Kat Kerkhofs, Romelu Lukaku mengaku sempat sangat khawatir dengan situasi di Inter. Hal ini khususnya setelah 23 dari 25 pemain Nerrazurri sempat menunjukkan sejumlah gejala yang serupa dengan penderita Covid-19.

“Kami sempat libur satu minggu pada bulan Desember, lalu kami kembali berlatih dan saya bersumpah 23 dari 25 pemain sakit. Saya tidak bercanda,” kata Lukaku seperti dikutip Football Italia.

Lebih lanjut ia menyebut salah satu pemain berada kondisi yang sangat parah. “Kami bertanding melawan Cagliari, dan salah seorang pemain belakang kami harus meninggalkan pertandingan. Dia nyaris pingsan,” katanya, merujuk Milan Skriniar yang hanya bermain 17 menit dalam laga itu.

"Semua orang mengalami batuk-batuk dan demam. Saat melakukan pemanasan, saya merasa tubuh saya lebih panas daripada biasanya. Padahal saya tidak pernah mengalami demam dalam beberapa tahun terakhir."

Meski demikian, para pemain pada akhirnya tidak menjalani tes karena peristiwa yang disebutkan Lukaku terjadi pada bulan Januari, sedangkan kasus resmi pertama Covid-19 di Italia baru diumumkan pada 21 Februari.

“Setelah pertandingan ada jadwal makan malam dengan tamu dari Puma, tapi saya tidak menghadirinya dan langsung pergi tidur. Kami tidak pernah menjalani tes Covid-19 pada saat itu, jadi kami tidak tahu pasti apa penyebabnya.”

Italia sendiri hingga kini menjadi negara ketiga di dunia dengan jumlah kasus positif dan korban jiwa terbesar akibat corona. Dilansir Worldometer, negara tersebut memiliki lebih dari 180 ribu kasus positif dan 24 ribu korban jiwa.

Namun, mulai menurunnya angka kasus harian membuat rencana melanjutkan gelaran Liga Serie A Italia terus digaungkan. Sejumlah klub juga telah berencana memulai kembali latihan ketika masa darurat yang ditetapkan pemerintah berakhir pada 3 Mei nanti.