Bola Internasional

Lockdown Berlanjut, Ajax Amsterdam Juara Eredivisie 2019/20?

Rabu, 22 April 2020 09:50 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
Kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, terancam tidak bisa menuntaskan turnamen musim ini karena corona dan bakal tunjuk Ajax Amsterdam sebagai juara. Copyright: © Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
Kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, terancam tidak bisa menuntaskan turnamen musim ini karena corona dan bakal tunjuk Ajax Amsterdam sebagai juara.

INDOSPORT.COM – Kasta tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, terancam tidak bisa menuntaskan turnamen musim ini lebih cepat dan menunjuk Ajax Amsterdam sebagai juara setelah pemerintah setempat mengumumkan peraturan baru terkait pandemi virus corona.

Dilansir dari outlet olahraga Spanyol, Marca, pemerintah Belanda melalui Perdana Menteri Mark Ruttee mengumumkan bahwa penyelenggaraan semua ajang olahraga di negara ini dilarang sampai 1 September 2020.

Pemerintah di Negeri Kincir Angin ini pun juga secara tegas akan menutup stadion-stadion nasional yang kerap dipakai acara-acara olahraga dan lainnya sampai tanggal yang diputuskan.

“Ini sulit, tetapi kita harus membuat pengorbanan itu,” kata Rutte.

Keputusan pemerintah ini pun membuat pihak Eredivise Belanda mengurungkan niat mereka menuntaskan musim yang sedianya akan dijadwalkan pada 16 Juni mendatang.

Selain itu, Eredivisie juga terpaksa menganggap kompetisi musim ini berakhir. Nantinya, Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) bisa langsung memberikan gelar juara Eredivisie kepada Ajax Amsterdam.

Ajax Amsterdam, sebagai juara bertahan, menduduki puncak klasemen sementara Eredivisie dengan perolehan 56 poin sebelum turnamen ditangguhkan pada Maret lalu akibat pandemi virus corona.

Tercatat, di situs Worldmeter pada hari Rabu (22/04/20), kasus pandemi virus corona di Belanda telah mencapai 34.134 kasus positif Covid-19 dengan jumlah kematian 3.916 jiwa.

Belanda, dengan demikian, menjadi negara pertama di Eropa yang mengeluarkan tindakan radikal untuk membantu menekan angka kasus virus corona atau covid-19 di negara tersebut.