INDOSPORT.COM - Bulan Juli 1993, menjadi masa-masa yang sangat dinantikan oleh segenap publik sepak bola di Malang Raya. Pada bulan ketujuh Masehi itulah, saat-saat pertandingan penentuan gelar juara kompetisi Galatama terjadi.
Arema Malang sukses meraih gelar juara Galatama dengan menyisakan tiga pertandingan. Kepastian itu diperoleh ketika PKT Bontang yang menjadi saingan berat, takluk 0-1 di hadapan Barito Putera pada 29 Juli 1993.
Hal itulah yang kemudian membuat tiga laga sisa Arema sangat diminati publik Malang Raya. Seperti ketika Arema menundukkan Mitra Surabaya dengan skor 1-0 pada Agustus 1993, dengan kehadiran puluhan ribu penonton yang berada hingga di sisi lapangan.
Arema pun sukses membalikkan semua prediksi banyak pihak, dengan meraih trofi juara kompetisi Galatama 1993. Padahal, klub kecil dari Malang itu dikelilingi sejumlah klub mapan yang didukung finansial kuat.
Namun dengan sekuat tenaga, tim Singo Edan sukses menyingkirkan semua lawannya itu. Sebut saja Pelita Jaya yang merupakan milik Bakrie, Arseto Solo, hingga dua klub berdana melimpah dari BUMN, Pupuk Kaltim (PKT) Bontang dan Petrokimia Putra Gresik.
Sementara Arema menuai banyak rintangan selama perjalanan musim itu. Krisis finansial yang terus membayangi, hingga membuat keluarnya sejumlah pemain andalan yang bedol desa ke tim dengan finansial lebih mapan.
Seperti yang dipilih Muhammad Basri, pelatih yang membentuk tim sejak awal musim. Dengan alasan keluarga, dia memilih pergi ke Mitra Surabaya yang saat itu didukung finansial dari perusahaan koran terkemuka di Jawa Timur.
Arema hanya berbekal segelintir pemain berlabel tim nasional seperti Aji Santoso, dipadu dengan sejumlah pemain lokal Malang Kuncoro maupun Agus Yuwono.
Materi pemain yang tergolong wajar, mengingat modal awal tim tak sampai Rp100 juta, dengan mayoritas dana dari Tomen (Toya Menka), sebuah perusahaan otomotif asal Jepang yang menjadi sponsor tunggal. Dana itu juga ditutupi oleh patungan sejumlah pihak, ditambah dengan penjualan tiket pertadingan.
Gusnul Yakin sebagai pelatih asli Malang yang mengganti Basri, semakin meletupkan gairah juara anak asuhnya. Arema dibawanya keluar sebagai juara kompetisi dengan 45 poin pada klasemen akhir Galatama, hasil dari 18 kali menang, 9 imbang dan 5 kalah dari 32 pertandingan.
Skuat Arema Malang 1992/1993
Ketua Umum: Lucky Acuh Zaenal
Manajer: Ovan Tobing
Sektretaris Tim: Eko Subekti
Pelatih: Muhammad Basri
Asisten Pelatih: Mahdi Haris
Komposisi pemain:
Kiper: Nanang Hidayat, Sukriyan
Belakang: Imam Hambali, Jamrawi, Harry Siswanto, Agus Purwanto
Tengah: Aji Santoso, Kuncoro, Dominggus Nowenik, Mahmudiana, Jonathan, Agus Yuwono, Andhik, Panus Korwa, Marsaid
Depan: Singgih Pitono, Mecky Tata, Joko Susilo
Klasemen Akhir Galatama 1992/1993
1. Arema Malang (45 poin)
2. PKT Bontang (41)
3. PS Barito Putera (40)
4. Asyabaab Salim Group Surabaya (38)
5. Gelora Dewata Bali (38)
6. Pelita Jaya (36)
7. BPD Jawa Tengah (35)
8. Semen Padang (33)
9. Aceh Putra (32)
10. Mitra Surabaya (31)
11. Arseto Solo (30)
12. Petrokimia Putra Gresik (28)
13. Medan Jaya (28)
14. Mataram Putra (26)
15. Putra Samarinda (24)
16. Bandung Raya (21)
17. Warna Agung (14)