Liga Inggris

Belum Apa-apa, Newcastle United Sudah Berurusan dengan Kantor Pajak

Kamis, 23 April 2020 06:00 WIB
Editor: Yohanes Ishak
© HipWallpaper
Logo klub Liga Inggris, Newcastle United. Copyright: © HipWallpaper
Logo klub Liga Inggris, Newcastle United.

INDOSPORT.COM – Kabar tentang klub Liga Inggris divisi kedua Championship, Newcastle United yang ingin dibeli oleh Pangeran Mohammad Salman memang sedang ramai dibicarakan dalam beberapa hari terakhir.

Sejumlah nama pemain bintang, termasuk pelatih kawakan seperti Massimiliano Allegri pun langsung masuk dalam incaran mereka.

Pemilik Newcastle United saat ini, Mike Ashley kabarnya telah sepakat menjual klubnya tersebut kepada Pangeran Mohammad bin Salman dengan mahar senilai 300 juta poundsterling atau lebih dari Rp5,7 triliun.

Saat ini, sang calon pemilik dikabarkan tinggal menuntaskan sejumlah persyaratan agar bisa segera resmi memiliki Newcastle United.

Sayangnya, di saat proses kepemilikan sedang dilakukan, pihak petugas pajak di Inggris, melalui direktur mereka, yakni Kate Allen memberikan surat kepada petinggi Liga Inggris, Richard Masters.

“Saya yakin pasti ada pertanyaan yang serius terkait calon pemilik dan direktur yang ingin membeli Newcastle United FC (NUFC) apakah memenuhi persyaratan atau tidak?”

© Bernd von Jutrczenka/GettyImages
Calon Pemilik Klub Liga Inggris, Newcastle United, Mohammad bin Salman. Copyright: Bernd von Jutrczenka/GettyImagesCalon Pemilik Klub Liga Inggris, Newcastle United, Pangeran Mohammad bin Salman.

“Jika  sang putra raja itu melalui wewenangnya atas hubungan ekonomi Arab Saudi melalui kekayaan negaranya bisa menjadi pemilik NUFC yang menguntungkan untuk mereka, bagaimana sisi positifnya untuk reputasi dan nama baik Liga Primer?”

“Selama pertanyaan-pertanyaan seperti ini belum terjawab, jelas Liga Primer harus bertanggung jawab dalam urusan pajak mereka yang ingin memanfaatkan liga ini jika ada yang melanggar hukum atau bertentangan dengan aturan Liga Primer.”

Begituah isi surat yang diberikan oleh Direktur Pajak Inggris, Kate Allen kepada Richard Masters selaku petinggi Liga Inggris.

Penegasan yang diberikan oleh Kate Allen ini bukan tanpa alasan. Pernyataan yang ia buat ini berkaca pada negara Arab Saudi yang sempat menjadi sorotan karena menuai banyak kritik terkait hak asasi manusia di negara tersebut.

Kabarnya, masyarakat setempat banyak yang harus dipenjara dan mendapat hukuman yang tidak pantas akibat mengkritik pemerintah karena masalah pajak.

Tak hanya itu, Pangeran Mohammad bin Salman juga nyatanya punya rekam jejak yang terbilang penuh dengan kontroversi di dunia. Misalnya adanya dugaan membunuh jurnalis dan menculik lawan politik. Simak berita lengkapnya dengan klik di sini.

Dengan demikian, maka sebelum benar-benar resmi memiliki klub Liga Inggris, Newcastle United, maka Pangeran Mohammad bin Salman harus teliti dan menyelesaikan semua persyaratan yang diminta, termasuk pernyataan yang diberikan oleh Direktur Pajak Inggris, Kate Allen.