INDOSPORT.COM - Eks pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, membeberkan kepada media di Spanyol soal kekurangan sepak bola di Tanah Air sehingga gagal bersaing di level internasional.
Mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu pernah melatih klub asal Spanyol, Getafe, dan timnas Spanyol U-21. Dia lantas melalang buana ke Asia bersama klub asal China, Uni Emirat Arab, dan Qatar, sebelum kemudian mendarat di timnas Indonesia.
Berbicara kepada media olahraga Spanyol, AS, mengenai pengalaman melatihnya di sejumlah negara, Luis Milla membandingkan level persaingan sepak bola di Asia dengan di Eropa.
Milla mengatakan bahwa sepak bola di Asia sejatinya sudah berada di jalur yang benar. Namun masalahnya, pemilihan pelatih selalu menjadi polemik tersendiri.
“Hampir semua sepak bola di Asia sangat jauh levelnya daripada Eropa. Yang harus mereka lakukan adalah memilih pelatih yang terbaik untuk sepak bola Indonesia, bukan yang terbaik untuk mereka (PSSI),” cetus Luis Milla.
Milla pun menekankan Indonesia, sebagai salah satu contohnya. Indonesia, khususnya, PSSI, tidak bisa menghadapi sanksi dari FIFA terkait skandal korupsi di lingkungan internal sehingga imbasnya kualitas sepak bola itu sendiri.
“Ketika saya bergabung dengan timnas Indonesia, masalah mereka sebenarnya sepele. Mereka harus mengutamkan tiga pondasi, yakni pelatih, fasilitas, dan turnamen yang bagus untuk berlaga,” lanjut Milla.
Setelah melepas kariernya yang gemilang sebagai pesepak bola di Spanyol, Luis Milla memutuskan alih profesi menjadi pelatih pada 2007 silam.
Luis Milla melatih timnas Indonesia saat ditunjuk pertama kali pada Januari 2017. Sosoknya memiliki tempat di hati para pecinta sepak bola Tanah Air karena dinilai bisa mengembangkan permainan Skuat Garuda.
Sayang, kontraknya diakhiri secara sepihak oleh PSSI. Milla sejatinya sempat digadang-gadang akan kembali melatih Timnas, namun PSSI memilih menunjuk pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, pada November 2019.