Liga Indonesia

Kilas Balik ISL 2014: Keroyok Wasit, Persiba Bantul Disanksi Berat

Kamis, 23 April 2020 19:04 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Herry Ibrahim
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Wasit Wawan Rapiko saat mendapat protes dari pemain Persiba Bantul pada laga kedua babak 8 besar Grup B 2018 melawan PSGC Ciamis di Stadion Galuh, Ciamis, Rabu (19/12/18) lalu. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Wasit Wawan Rapiko saat mendapat protes dari pemain Persiba Bantul pada laga kedua babak 8 besar Grup B 2018 melawan PSGC Ciamis di Stadion Galuh, Ciamis, Rabu (19/12/18) lalu.

INDOSPORT.COM - Para pemain Persiba Bantul yang tidak puas dengan keputusan asisten wasit atas gol Persepam Madura United, kemudian melakukan aksi pengeroyokan di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (23/04/14) silam.

Awalnya, laga pada pekan ke-9 kompetisi ISL Wilayah Timur itu tampak berjalan seru. Hal ini karena posisi kedua tim juga sangat rawan untuk masuk ke zona degradasi, sehingga sama-sama butuh asupan poin.

Berawal dari umpan terobosan dari lini tengah, Busari yang berada jauh di belakang pemain Persiba berlari sendirian mengejar bola. Namun, bola kemudian diserobot Zaenal Arif yang dianggap tidak berada dalam posisi off-side, dan dengan satu sepakan saja menjadi gol pada menit ke-19.

Sontak, para pemain Persiba melancarkan protes keras terhadap asisten wasit dengan mengeroyok di tepi lapangan. Laga pun sempat terhenti hingga beberapa menit, meski akhirnya kembali dilanjutkan.
 
Ugik Sugiyanto sempat menyamakan skor menjadi 1-1 melalui gol menit 37. Namun, semangat tinggi Persepam MU berujung tiga angka, setelah dua gol lain dibukukan oleh Rosy Noprihanis (75) dan Busari (90).

Insiden pengeroyokan asisten wasit itu pun berbuah pahit bagi penggawa tim Laskar Sutan Agung. Dua anggota tim Persiba menuai sanksi berat dari Komdis PSSI pada vonis yang dijatuhkan awal Mei 2014.

Defender Persiba, Eduardo Bizzaro didakwa mencekik AW1 dan dijerat sanksi larangan bermain dalam 4 laga plus denda Rp25 juta. Sanksi kedua menyasar Warsono, pembantu umum Persiba dengan memukul bagian belakang kepala AW dengan larangan memasuki stadion selama satu musim kompetisi.

Uniknya, kedua tim mengalami nasib serupa pada akhir kompetisi. Persiba Bantul harus degradasi ke Divisi Utama lantaran finish sebagai juru kunci klasemen wilayah Timur dengan 9 poin, begitu pula dengan Persepam MU yang mengemas 23 poin, namun kalah head to head dibanding Persiram Raja Ampat dan Perseru Serui.

Persepam MU (4-4-2)
Geri Mandagi (K) Firly Apriansyah, Fachrudin Aryanto, Abdulah Sillah, Ade Suhendra (B) Busari, Slamet Nurcahyo, Rosy Noprihanis, J Jara/Khoirul Mashuda 8 (T) Zaenal Arif/Aditya Putra Dewa 80, Alain Nkong/Deni Rimba 46 (D)
Pelatih: Arcan Iurie 

Persiba Bantul (4-4-2)
Wahyu Tri Nugroho (K) Eduardo Bizzaro, Rendi Saputra, Slamet Widodo, Johan Ibo/David Ariyanto 57 (B) Johan Manaji/M.Solechudin 82, Muhammad Ardli, Erwin Rianto, Ugik Sugiyanto (T) Emile Mbamba, Ngon A.Djam (D)
Pelatih: Sajuri Said.