INDOSPORT.COM - Di balik sejarah panjang Persipura Jayapura, terselip sebuah nama yang sampai saat ini masih dikenang oleh publik Papua. Spencer Infandi, manajer pertama Persipura di era kompetisi profesional.
Sosok Spencer bisa dibilang adalah salah satu tokoh penting yang memiliki jasa besar terhadap perjalanan Persipura di kancah sepak bola nasional hingga saat ini.
Generasi class of '86 bersama pelatih HB Samsi yang sukses membawa Persipura kembali promosi ke pentas tertinggi sepak bola Indonesia tak terlepas dari peran seorang Spencer Infandi.
Ia menjabat sebagai manajer Persipura sejak tim berjuluk Mutiara Hitam itu terdegradasi ke kasta kedua (divisi satu) pada 1989 silam. Dirinya ditunjuk langsung oleh Bupati Jayapura di masa itu, Yan Pieter Karafir.
Kecintaannya terhadap Persipura kala itu membuatnya rela mengorbankan waktunya untuk menguras tenaga memikirkan cara agar klub kebanggaan masyarakat Papua itu bisa kembali ke tempat semestinya.
Loyalitasnya pun menuai hasil. Persipura Jayapura kembali naik kasta ke divisi utama Liga Indonesia (Ligina) I pada pagelaran perdana kompetisi sepak bola profesional Indonesia, 1994/1995.
Digelari Presiden Persipura
Sosok Spencer Infandi masih dikenang dengan baik oleh mantan anak binaannya di Persipura. Adalah Ferdinando Fairyo yang masih dengan sangat jelas mengisahkan masa bakti Spencer Infandi sewaktu memanajeri Persipura di masa kelam sejarah tim Mutiara Hitam.
Bayangkan saja, Persipura yang dikenal sebagai peraih gelar terbanyak Liga Indonesia, pernah melalui periode terburuknya saat terdegradasi ke kasta kedua pada 1989 di era Perserikatan.
Di masa itu, nama Irian Jaya (Papua saat ini) tenggelam bak ditelan bumi dari jagad sepak bola tanah air, setelah sebelumnya Perseman Manokwari juga telah terdegradasi.
Hingga muncul sosok Spencer yang dalam kepemimpinannya, Persipura berhasil kembali naik kasta setelah sempat vakum sekiranya selama lima tahun.
"Hidupnya benar-benar dibaktikan kepada Persipura agar bisa kembali promosi waktu itu. Tak ada orang seperti beliau, beliau sangat setia dan loyal demi Persipura. Waktu itu Persipura vakum lima tahun. Sepak bola Papua waktu itu mati suri, karena Perseman Manokwari juga sudah terdegradasi," kenang Nando kepada INDOSPORT, Kamis (23/04/20).
"Beliau walau waktu itu cuma menjabat sebagai Kepala seksi di Dinas PU, tapi dia rela mengorbankan waktu bersama keluarganya demi Persipura," tambah Nando.
Sejak saat itu, Nando cs menyebut sosok Spencer dengan gelar Presiden Persipura. Menurut Nando, gelar tersebut sangat pantas disematkan bagi seorang Spencer Infandi yang sabar membina Persipura di tengah periode sulit kala itu.
"Kita panggil beliau dengan sebutan presiden Persipura. Makanya waktu beliau meninggal saya sempat bicara masa lalu kita lagi sebelum pemakaman. Beliau memang sangat pantas dan layak disebut sebagai Presiden Persipura," pungkas Nando.
Spencer Infandi telah berpulang ke Yang Kuasa. Ia menghembuskan napas terakhirnya di usia 70 tahun, pada 12 Maret 2019. Namun berkat jasanya, Persipura kini masih tetap eksis di blantika sepak bola nasional.