INDOSPORT.COM - Mohamed Ali Amar atau akrab dipanggil Nayim, merupakan eks Barcelona yang menjadi pesepak bola muslim pertama yang main di Liga Inggris. Apa kabar dirinya sekarang?
Di tengah semakin banyaknya pesepak bola muslim yang menjadi idola di Liga Inggris, nama Mohamed Ali Amar layak selalu dikenang. Sebab oleh dirinyalah, jalan panjang pesepak bola muslim di Liga Inggris ditorehkan.
Datang ke Tottenham dari Barcelona pada tahun 1988, Nayim-lah pemain muslim pertama yang bisa bermain di kompetisi sepak bola Negeri yang mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen Anglikan itu.
Sebagai pesepakbola, Mohamed ali Amar atau Nayim memang merupakan produk asli binaan Akademi Barcelona atau La Masia. Dirinya datang menimba ilmu di La Masia setelah meninggalkan kampung halamannya Cueta di usia 12 tahun.
Menimba ilmu di La Masia sejak thun 1979 hingga 1985, jalan karier ditapaki satu demi satu oleh Nayim, mulai dari menembus skuat Barcelona C (1984-1985), Barcelona B (1985-1987) hingga akhirnya bisa menembus skuat utama Barcelona di musim 1987.
Dalam periode tersebut, pria yang lahir 5 November 1966 itu juga rutin menghiasi skuat Tim Nasional Spanyol Junior, dari level U-18, U-19, U-20 hingga U-21.
Sayang memang setelah bisa menembus skuat utama Barcelona, Nayim tak banyak mendpaatkan kesempatan dari manajer Terry Venables kala itu. Sepanjang 1987-1988, dirinya tercatat hanya dimainkan dalam tujuh pertandingan I semua kompetisi.
Dari situlah kemudian, saat ada tawaran dari klub Liga Inggris Tottenham Hotspur, dirinya langsung mengiyakan dan memulai karier barunya di Britania Raya.
Langkah Nayim hijrah ke Tottenham Hotspur terbukti tepat. Di klub asal London itu, kesempatan banyak diberikan kepadanya sebagai gelandang.
Dirinya terhitung sukses dengan catatan bermain hingga 144 pertandingan dan mencetak 18 gol, dari tahun 1988 hingga tahun 1993.
Kesuksesan Nayim di Tottenham Hotspur juga tercermin dari keberhasilannya membawa klubnya itu berada di peringkat tiga pada musim 1989/90, menjuarai FA Cup 1990/91 dan meraih juara bersama Charity Shield 1991.
Berseragam Tottenham Hotspur hingga tahun 1993, Nayim kemudian kembali ke Liga Spanyol, memperkuat Real Zaragoza hingga musim 1997. Sebelum kemudian bergabung ke klub kasta kedua, Logrones dan pensiun pada tahun 2000.
Apa Kabar Nayim?
Setelah gantung sepatu di Logrones, Nayim langsung mengambil kursus kepelatihan. Tak berapa lama dirinya kemudian menjadi asisten manajer di klub kampung halamannya Atletico Ceuta.
Pada akhir tahun 2009, dirinya dipercaya bergabung dengan klub Lig aSpanyol Real Zaragoza. Di klub yang pernah diperkuatnya kala masih bermain itu, Nayim dipercaya mendampingi mantan rekan setimnya dulu, Jose Aurelio Gay sebagai asisten manajer.
Jabatan itu diembannya dengan cukup singkat. Hanya setahun, dari Desember 2009 hingga November 2010 sebelum akhirnya hingga kini belum lagi dipercaya satupun klub menjadi pelatih.
Belum lagi mengemban jabatan di kursi kepelatihan, aktivitas Nayim kini lebih banyak dihiasi dengan berbagai kegiatan seremonial, seperti mengikuti laga amal atau pertandingan legenda.
Misalnya di tahun 2019 lalu ketika dirinya mengunjungi Singapura untuk bermain dalam acara legenda Singapore Cricket Club (SCC) Soccer 7's. Selain juga ssetelahnya, Nayim ikut terlibat dalam pertandingan antar legenda Tottenham Hotspur dalam peresmian kandang baru klub asal London itu, Stadion Tottenham Hotspur.
Di luar aktivitas pribadinya, nama besar bapak tiga orang anak itu juga cukup mendapatkan apresiasi tinggi di masyarakat hingga kini. Salah satunya dengan digunakannya nama Nayim sebagai nama jalan di desa Trasmoz di Aragon, Spanyol, yakni jalan 'Gol de Nayim' atau artinya Gol Nayim sejak tahun 2006 lalu.