INDOSPORT.COM – Mesin gol Persija Jakarta, Marko Simic mengaku tertarik menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Jika itu terjadi, setidaknya ada 3 striker Timnas Indonesia yang bisa terancam.
Simic secara terang-terangan mengungkapkan bahwa dirinya tidak keberatan menjadi WNI dan menjadi ujung tombak Timnas Indonesia. Hal itu ia ungkapkan langsung saat diwawancarai oleh media Kroasia, Jutarnji.
“Saya bisa saja mendapatkan paspor Indonesia dalam waktu dekat dan bermain untuk tim nasional mereka,” katanya dalam sesi wawancara dengan Jutarnji.
“Itu (menjadi WNI) akan menguntungkan saya, karena sebagai orang Asia saya bisa bermain untuk berbagai klub di sana dan hal tersebut akan membantu saya menolong keluarga saya secara finansial,” lanjutnya.
Apabila PSSI benar-benar menanggapi serius pernyataan Simic ini, maka bukan tidak mungkin suatu saat nanti sang bomber andalan Persija bisa tampil bersama Timnas Indonesia.
Itu tentunya akan sangat menguntungkan bagi Timnas Indonesia. Mengingat, Simic merupakan salah satu penyerang terbaik yang ada di kompetisi Liga 1.
Dirinya selalu tampil konsisten sejak 2018 lalu. Menurut laporan situs Transfermarkt, striker berusia 32 tahun tersebut berhasil menyumbangkan 56 gol dari 77 laga di semua ajang.
Konsistensinya dalam mencetak gol nyatanya membuat Simic bakal mengancam posisi beberapa striker Timnas Indonesia. Berikut 3 striker yang mungkin bisa tersingkir, andai Simic jadi WNI.
Lerby Eliandry
Penyerang anyar Bali United, Lerby Eliandry masuk dalam daftar pemain Timnas Indonesia yang dipanggil pelatih Shin Tae-yong pada Februari lalu.
Mantan striker Borneo FC ini menjadi wakil penyerang lokal di Timnas Indonesia. Namun jika ia tak mampu memperlihatkan perkembangan, bukan tidak mungkin jika dirinya dicoret.
Terlebih, saingan Lerby adalah Simic, penyerang yang selalu mencetak lebih dari 15 gol dalam dua musim terakhir di Liga 1.
Lerby sendiri pada musim ini mampu menciptakan satu gol dari lima pertandingan yang ia jalani bersama Bali United di semua ajang.
Ia juga pernah memainkan peran di Timnas Indonesia dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 saat berhadapan dengan Vietnam. Namun, ia tak mampu memberikan kontribusi yang nyata.
Ilija Spasojevic
Sama seperti Lerby Eliandry, Ilija Spasojevic juga dipanggil ke dalam skuat Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong.
Sempat tak mendapatkan kepercayaan, Spaso akhirnya kembali diberi kesempatan untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Spaso sempat mengalami penurunan performa, hingga akhirnya ia dicoret dari Timnas Indonesia. Jika ia tak menampilkan performa apiknya, maka situasi tersebut kemungkinan akan kembali menimpa Spaso.
Simic bakal menjadi pemain yang senantiasa menggantikan peran Spasojevic sebagai ujung tombak Timnas Indonesia. Andai Simic jadi WNI, Spaso mungkin bakal kesulitan bersaing.
Mengingat, torehan gol Spaso masih kalah dari Simic. Meski memulai karier di Liga 1 terlebih dahulu, Spaso hanya mampu menyumbangkan 45 gol dari 88 laga (bersama Bali United dan Bhayangkara).
Sementara itu, Simic yang baru bermain pada Liga 1 2018 lalu, telah unggul 11 angka dari torehan gol yang ditorehkan mantan striker Persib Bandung tersebut.
Beto Goncalves
Berbeda dengan Spasojevic dan Lerby, Beto Goncalves nampaknya belum mendapatkan kesempatan untuk berlatih bersama Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong.
Meski begitu, konsistensinya dalam urusan produktivitas, bisa menjadi pertimbangan bagi Shin Tae-yong untuk memanggil Beto ke dalam skuat Garuda.
Pada awal musim ini saja, penyerang naturalisasi asal Brasil ini mampu mencetak tiga gol dari tiga pertandingan di Liga 1. Catatan itu sangat fantastis bagi seorang striker berusia 39 tahun.
Namun posisinya bakal terancam jika Simic benar-benar menjadi WNI. Usianya yang sudah tak lagi muda bisa menjadi alasan Beto akan tersingkir atas kedatangan Simic ke Timnas Indonesia.