INDOSPORT.COM - Berikut kisah Eric Abidal, salah satu legenda klub LaLiga Spanyol, Barcelona, yang jadi mualaf berkat cinta tulus dari sang istri, Hayet Kebir Abidal.
Bernama lengkap Eric Sylvain Abidal, pria yang akhirnya menjadi legenda Barcelona itu lahir di Sain-Genis-Laval, Prancis pada 11 September 1979 silam.
Abidal lahir dan dibesarkan dari keluarga imigran asal Afrika. Kala masih kecil hingga remaja, Abidal pemeluk agama Katolik.
Pria dengan tinggi 186 cm itu memang telah menekuni dunia olahraga, tepatnya sepak bola sejak kecil. Dirinya dikenal sebagai bek sayap yang cukup tangguh.
Abidal memulai karier di dunia sepak bola ketika masuk akademi Lyon Duchere, klub kasta ketiga Prancis, pada 1999-2000 silam.
Bakatnya yang menonjol membuat Abidal turut direkrut oleh AS Monaco selama dua musim (2000-02). Kemudian turut membela Lille selama dua musim penuh (2002-04).
Sampailah, Abidal berlabuh ke Lyon. Selama tiga musim (2004-07), Abidal menyumbang tiga gelar Ligue 1 Prancis secara beruntun dengan mengemas 76 laga.
Pada 2003, Abidal bertemu dengan wanita asal Aljazair, Hayet Kebir. Abidal pun banyak sekali belajar akan agama Islam dari sang kekasih hatinya itu.
Hingga pada akhirnya, Abidal dengan mantap memeluk agama Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Abidal pun akhirnya bisa menikahi Hayet.
"Semua berlangsung alami. Pilihan pindah ke agama Islam bukan karena faktor istri, tetapi merupakan hadiah yang tiba-tiba saja hadir," kata Abidal dikutip France Football.
Menurut Abidal, Hayet merupakan seorang permata lantaran mampu memberikan motivasi yang sangat menakjubkan. Abidal juga mengaku sangat beruntung bisa memiliki Hayet.
"Dia sanggup memberikan arahan serta masukan yang logis sebelum aku memutuskan hal penting dalam karier," sambung Abidal.
Bahkan, kepindahan Abidal ke klub LaLiga Spanyol, Barcelona, tak lepas dari pendapat sang istri. Lantaran Hayet menilai kalau si suami bisa tetap konsisten di tim yang lebih besar.
"Aku ingin suamiku tak terjebak di zona nyaman bermain di klub Prancis saja. Penting bagi kami untuk menatap masa depan, khususnya pasca dia pensiun," jelas Hayet.
Menurut Hayet, dengan menjalin banyak relasi, pada saatnya koneksinya itu akan sangat berguna bagi keluarganya jika ingin terjun di dunia bisnis dalam berbagi keuntungan.
Dari pernikahan, Abidal dan Hayet turut menghasilkan dua anak putri yang menggemaskan bernama Meliana (2004) dan Canelia (2006).
Selamat dari Kanker
Setelah hengkang ke Barcelona, karier Abidal turut meroket tajam. Sederet gelar bergengsi mampu diraih Abidal dalam kurang-lebih enam musim membela Barcelona.
Kendati begitu, Abidal sempat mendapat sebuah cobaan yang begitu berat kala menderita penyakit kanker hati dan harus absen selama satu tahun pada 2011 silam.
Pada masa tersebut, Abidal mengaku dirinya tak memikirkan soal kematian yang bisa saja tiba-tiba datang menghampiri suami Hayet ini.
"Saya tak pernah memikirkan soal kematian. Karena saya yakin bahwa Allah SWT telah menentukan segalanya," beber Abidal.
Dalam beberapa kesempatan, Abidal tertangkap kamera tengah membaca Alquran ketika hendak di bus atau pesawat tim saat akan melakoni pertandingan.
Abidal juga dikenal sebagai seorang muslim yang taat dalam menjalankan ibadah salat wajib lima waktu serta berpuasa di bulan suci Ramadan.
Setelah dilepas Barcelona, Abidal kembali membela AS Monaco (2013-14). Kemudian dirinya pensiun pasca membela klub Yunani Olympiakos (2014).
Pada 1 Juli 2018, Barcelona menunjuk Abidal untuk menjadi Direktur Olahraga. Pria berusia 40 tahun itu dikontrak hingga 30 Juni 2021 mendatang.
Kabar terakhir menampilkan kalau Abidal tengah bersitegang dengan megabintang dan kapten Barcelona Lionel Messi atas performa buruk tim tersebut dalam dua musim terakhir.