Liga Italia

Satu Alasan Kuat AC Milan Harus Pertahankan Ibrahimovic, Apa Itu?

Sabtu, 25 April 2020 13:35 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© Mattia Ozbot/Soccrates/Getty Images
Zlatan Ibrahimovic tampak kecewa pasca peluangnya gagal menjadi gol Copyright: © Mattia Ozbot/Soccrates/Getty Images
Zlatan Ibrahimovic tampak kecewa pasca peluangnya gagal menjadi gol

INDOSPORT.COM - Kevin Prince-Boateng berharap AC Milan mempertahankan Zlatan Ibrahimovic yang di matanya tak hanya jago mencetak gol, melainkan juga partner kerja yang hebat.

Ibrahimovic kembali memperkuat AC Milan setelah meninggalkan LA Galaxy pada Desember 2019. Namun, dia tengah santer diisukan bakal didepak oleh raksasa Serie A Liga Italia karena usianya sudah tua.

Penyerang berkebangsaan Ghana, Kevin-Prince Boateng, yang pernah bermain bersama Zlatan Ibrahimovic di AC Milan pada 2010, berharap mantan klubnya tidak melepas sang bintang begitu saja.

“Milan harus mempertahankannya, dia bisa membuat perbedaan. Saya bisa dengan mudah bermain dengannya, karena saya memahami (permainannya),”  kata Boateng kepada Sky Sports Italia.

Boateng kemudian membeberkan pengalaman bermain bersama Ibrahimovic. Meski sama-sama bermain di lini serang AC Milan, mantan kapten timnas Swedia ini bukanlah pemain yang egois dalam hal mencetak gol.

“Dia meminta banyak (umpan) ke rekan satu timnya, namun dia juga memberi saya banyak ruang. Dia memberi saya bola (untuk mencetak gol) yang saya impikan. Sungguh partner yang sempurna,” jelas Boateng.

Ibrahimovic dikenal sebagai pemain yang cukup temperamental kala bermain. Kepada rekan setimnya sendiri, pemain asal Swedia itu tak segan-segan mengritik bila dia tidak menemukan kerja sama yang baik di dalam tim.

Namun, Boateng menyadari kritikan yang dilontarkan pemain berusia 39 tahun itu memiliki maksud baik, yakni mengajari rekan setimnya bagaimana berbagi permainan.

Diketahui, Ibrahimovic santer dikabarkan akan didepak akrena tidak disukai CEO klub, Ivan Gazidis. Kabarnya, Gazidis hanya ingin mengisi skuatnya dengan para pemain muda.

Dengan situasi yang tidak menyenangkan itu, sang pemain akhirnya mencari ketenangan dengan pulang ke kampung halamannya, Swedia. Di sana, ia malah menjadi pelatih sementara bagi Hammarby Fotboll, klub di mana Ibra sendiri juga memiliki 23,5% dari saham klub tersebut.