INDOSPORT.COM – Kebiasaan Mario Balotelli bertingkah bengal membuat presiden Brescia, klub Serie A Italia yang dibelanya saat ini, menyebutnya sebagai sosok yang memalukan.
Presiden Brescia, Massimo Cellino, menyebut penyerang Mario Balotelli yang didatangkan klub tersebut pada awal musim ini telah mempermalukan dirinya.
Balotelli, yang memang berasal dari Brescia, bergabung dengan klub kota asalnya itu pada awal musim ini. Penyerang berusia 29 tahun itu didatangkan dengan status bebas transfer setelah kontrak singkatnya bersama klub Ligue1, Marseille, berakhir.
Sayangnya, kehadiran pemenang treble winners bersama Inter Milan itu gagal mengangkat performa Brescia musim ini. Balotelli hanya sanggup mencetak 5 gol di Serie A dan Brescia kini terpuruk di dasar klasemen, berjarak 10 poin dari zona aman degradasi.
Akhir tahun lalu, ketika ditanya mengenai masa depan Balotelli di Brescia, Presiden Massimo Cellino membuka peluang untuk melepas sang pemain secara bebas transfer pada akhir musim ini.
“Bocah itu mempermalukan saya,” kata Cellino kepada Radio Sportiva. “Saya seperti dihajar setiap hari dan merasa dipermalukan.”
“Keputusan saya membawanya pulang kemari membuatnya menerima terlalu banyak sorotan. Orang-orang membahas dirinya karena tingkahnya di luar lapangan, bukan di dalam lapangan, dan itu memalukan.”
Ini bukan pertama kalinya Cellino terlibat masalah dengan penyerangnya itu. November tahun lalu, sang presiden melontarkan komentar beraroma rasialis kepada Balotelli, meski kemudian mengaku ucapan itu dia lontarkan dalam konteks candaan.
Mantan pemilik Leeds United ini juga dikenal sebagai sosok yang bersuara keras menentang Serie A musim ini dilanjutkan dan lebih memilih timnya terdegradasi. Cellino menyebut melanjutkan Serie A berarti tidak menghormati para korban tewas akibat pandemi corona di Italia.
Balotelli kembali ke Italia untuk memperkuat Brescia, klub kota asalnya, setelah melanglang buana di luar Italia selama 11 tahun. Ia dikontrak satu tahun dengan opsi perpanjangan otomatis jika berhasil meloloskan tim tersebut dari degradasi.
Bersama Brescia, penyerang keturunan Ghana ini sempat menerima serangan rasial saat timnya menghadapi Lazio pada awal tahun ini.