INDOSOPRT.COM – Striker Persija Jakarta Marko Simic bisa saja menghancurkan kutukan Timnas Indonesia jika dirinya resmi melakukan proses naturalisasi untuk menjadi WNI.
Simic mengaku sangat siap jika harus menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dalam waktu dekat ini. Dirinya bahkan menganggap hal itu akan menguntungkannya.
“Saya bisa saja mendapatkan paspor Indonesia dalam waktu dekat dan bermain untuk tim nasional mereka,” kata Simic kepada media Kroasia, Jutarnji.
“Itu (menjadi WNI) akan menguntungkan saya, karena sebagai orang Asia saya bisa bermain untuk berbagai klub di sana dan hal tersebut akan membantu saya menolong keluarga saya secara finansial,” sambungnya.
Berbicara soal naturalisasi, Simic nyatanya memiliki tugas yang berat sebagai WNI. Karena Berseragam Timnas Indonesia adalah tanggung jawab paling utama Simic setelah ia resmi jadi WNI.
Apalagi Simic saat ini dibayang-bayangi oleh kutukan atau rekam jejak pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. mengingat, cukup banyak pemain naturalisasi yang gagal di Skuat Garuda.
Pada awal dekade 2010-an, otoritas tertinggi sepak bola tanah air, PSSI, sangat gencar melakukan proses naturalisasi kepada pemain asing Liga Indonesia atau pemain keturunan.
Diawali dengan gelombang pertama yang meliputi Cristian Gonzales sampai Diego Michiels, naturalisasi berlanjut sampai ke angkatan Beto Goncalves dan Spasojevic.
Akan tetapi, kritikan justru menghantam PSSI, lantaran proses naturalisasi pemain yang dilakukan cenderung untuk kepentingan klub saja.
Status WNI yang dimiliki para pemain hanya menjadi alat bagi klub untuk 'mengakali' jumlah slot asing tambahan di luar kuota resmi.
Terbukti, hanya beberapa nama saja yang mampu masuk kriteria pelatih Skuat Garuda. Bisa dikatakan juga bahwa hanya sebagian kecil pemain naturalisasi yang berkontribusi di Timnas Indonesia.
Mereka di antaranya adalah Cristian Gonzales, Stefano Lilipaly, Victor Igbonefo, Beto Goncalves, Raphael Maitimo, dan Diego Michiels.
Sementara itu Jhon van Beukering, Toni Cussel, hingga Sergio Van Dijk cenderung tampil relatif biasa-biasa saja dan hanya sekadar numpang lewat.
Khusus nama terakhir, sang striker Belanda itu hanya mampu mencetak satu gol untuk Timnas Indonesia. Padahal di Liga Indonesia ia jadi salah satu bomber berbahaya.
Greg Nwokolo, Esteban Vizcarra, sampai Osas Saha pun juga tak bisa membayar ekspektasi tinggi PSSI. Ketiganya bahkan kalah saing dari pemain lokal.
Saat ini Timnas Indonesia memiliki daftar pemain naturalisasi, yakni Ilija Spasojevic dan Otavio Dutra. Kedua pemain itu sejauh ini juga belum menampilkan permainan atraktif.
Kutukan melempemnya pemain naturalisasi di Timnas Indonesia pun menjadi tantangan besar bagi Simic. Mengingat ia belum memiliki banyak pengalaman di ajang internasional.
Reputasinya di level klub memang mentereng, namun sepanjang kariernya, Simic cuma pernah merasakan tanding bersama tim junior Kroasia saja, sisanya nihil.
Simic mungkin belum terbiasa dengan ketatnya persaingan internasional antar negara. Apalagi ada unsur nasionalisme, yang membuat pemain tidak hanya memikirkan soal upah dan bonus seperti di level klub.
Artinya, seluruh pesepakbola bakal berjuang mati-matian untuk mengahrumkan negaranya di kancah internasional. Dengan begitu, mereka akan lebih sulit dikalahkan.
Simic sendiri juga tak memiliki catatan apik di Asia. Ketika bermain di Liga Vietnam (Becamex Binh Duong, Dong Thap FC, Long An) dan Liga Malaysia (Negeri Sembilan, Melaka United), Simic gagal menorehkan satu pun trofi atau penghargaan individu.
Situasi ini membuka peluang Simic berpotensi melempem saat membela Timnas Indonesia melawan negara-negara Asia lainnya. Akan tetapi, kita tidak pernah bisa tahu jawaban pastinya, kalau Simic belum berkostum Timnas Indonesia.
Lalu apakah menurut kalian Simic bisa menghancurkan kutukan pemain naturalisasi di Timnas Indonesia? Silakan beri komentar di bawah ini.