INDOSPORT.COM – Peristiwa reformasi di Bulan Mei tahun 1998 saat lengsernya Soeharto dari kursi Presiden Republik Indonesia ternyata berdampak pada Liga Indonesia.
Salah satu klub yang merasakan dampak peristiwa reformasi di tahun 1998 adalah PSB Bogor. Tim asal Kota Hujan ini mengalami krisis keuangan di tahun 1998 usai peristiwa reformasi sehingga harus absen di Liga Indonesia V 1998/99.
Salah satu pemain PSB Bogor saat itu adalah Imran Nahumarury yang sekarang menjadi asisten pelatih PSIS Semarang di Liga 1 2020.
Menurut mantan pemain Persija Jakarta ini, mantan klubnya itu sebelumnya diisi pemain-pemain potensial asal Sekolah Olahraga Ragunan seperti ia sendiri dan mantan pahlawan PSIS Semarang saat juara di tahun 1999 yakni Tugiyo.
“Saya masih ingat betul peristiwa reformasi di tahun 1998. Saat itu kerusuhan di mana-mana membuat kami tidak bisa main, kemudian tim dibubarkan karena krisis keuangan,” tutur Imran Nahumarury kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
“Padahal saat itu pemain-pemain PSB Bogor cukup potensial karena kebanyakan dari Ragunan. Selain saya, ada Tugiyo juga itu yang di tahun berikutnya jadi juara bersama PSIS,” imbuhnya.
Setelah peristiwa reformasi, Liga Indonesia ketika itu memang berhenti total. Selain karena kerusuhan di berbagai tempat, krisis keuangan saat itu juga melanda Tanah Air.
Setelah Liga Indonesia kembali diselenggarakan di Bulan November 1998, PSB Bogor memilih tidak ikut karena mengalami kebangkrutan dan Imran Nahumarury sendiri berlabuh ke Persikota Tangerang.