INDOSPORT.COM – Joko Susilo langsung teringat dengan momen yang sangat kelam, saat berbicara Derby Jatim antara Persik vs Arema Malang pada pekan ke-9 Liga Indonesia Divisi Utama di Stadion Brawijaya, Kamis (27/02/03) silam.
Kariernya di sepak bola tersaji lengkap dalam sejarah pertemuan kedua tim. Dia dulu membela Arema sebagai striker melawan Persik tahun 2003, lalu menjadi asisten pelatih pada 2008, dan kini bahkan menjadi Pelatih tim Macan Putih.
"Ada beberapa momen yang membuat saya kadang tersenyum sendiri," kata pelatih berlisensi AFC Pro tersebut, saat ditanyai INDOSPORT, Senin (27/04/20).
Ingatannya langsung tertuju pada ngerinya suasana yang terjadi di stadion, baik sebelum, selama dan sesudah pertandingan. Tak hanya bicara teknis, laga pada era itu masih kental dengan urusan non teknis.
Pertemuan itu adalah yang pertama kalinya bagi kedua tim dan berlangsung keras. Joko Susilo bersama Aji Santoso maupun Nanang Supriyadi, harus melawan rekan setimnya di Arema, seperti Harianto, Siswantoro dan Johan Prasteyo yang diboyong Manajer Iwan Budianto hijrah ke Persik.
"Saya batal turun. Ada paranormal bilang, saya kena faktor non teknis sehingga mata saya bengkak, tiba-tiba tidak bisa melihat," ungkap Joko Susilo.
"Tapi setelah beberapa bulan berlalu, ternyata sakit saya itu karena alergi terhadap obat-obatan," sambung dia lantas terkekeh.
Derby Jatim itu harus dihentikan wasit lantaran baru berjalan 8 menit, kerusuhan antar suporter meletus pasca gol pertama tuan rumah.
Tim Macan Putih akhirnya memenangi duel panas itu dengan skor telak 4-0, pada laga tunda di Stadion Sasana Krida TNI AU Yogyakarta, Minggu (27/04/03).