INDOSPORT.COM - Pandemi virus Corona atau di Eropa membuat pesepak bola nasional, Brylian Aldama harus menjalani puasa Ramadan di Inggris, yang sudah menerapkan lockdown selama satu bulan terakhir. Brylian pun mengaku rindu dengan suasana puasa di Indonesia, termasuk tradisi ngabuburit alias menunggu azan magrib.
Tentu ini bukan kali pertama bagi Brylian Aldama menjalani puasa di negeri orang. Tahun 2019 lalu, ia juga mengawali puasa Ramadan di Inggris, bahkan masih memiliki jadwal pertandingan menghadapi Chelsea U-16. Namun puasa tahun ini terasa cukup berbeda bagi Bry.
Brylian sendiri sudah menekan kontrak dengan agensi pemain kenamaan di Eropa, yakni Forza Sports Group, dan berpeluang untuk merumput di Benua Biru dalam waktu dekat. Alhasil, ia sudah memprediksi jika ia akan berpisah dengan keluarganya di Jawa Timur untuk waktu yang lama.
"Pasti kalian juga ngerasain nggak bisa puasa bareng keluarga itu kayak gimana rasanya. Pasti sedih lah, tapi saya sudah beberapa kali kayak gini. Sudah resiko saya jadi pemain bola ya harus jauh dari keluarga," ucap Brylian Aldama dalam sesi tanya-jawab bersama Garuda Select.
Lantas, saat ditanya mengenai hal yang ia rindukan dari puasa di Indonesia, yakni budaya ngabuburit atau aktivitas santai menjelang berbuka puasa. Brylian juga mengaku rindu dengan nuansa Ramadan di Indonesia yang kental akan nuansa relijius.
"Sebenarnya kalau puasa tuh, tiap mau buka saya ngabuburit muter-muter keliling naik sepeda motor, beli takjil, habis tarawih juga selalu keluar cari makanan."
"Apalagi kalau habis tarawih itu kan banyak orang ngaji, khataman, enak didengarnya. Di sini (Inggris) susah, adzan aja kita nggak bisa dapat," pungkasnya.
Beruntung, Brylian Aldama tidak menjalani isolasi seorang diri di Inggris. Ia ditemani oleh dua koleganya di Timnas U-19, yakni Bagus Kahfi dan David Maulana. Berbeda dengan Indonesia yang berpuasa hanya 13 jam, saat ini Bry dan kawan-kawan harus menahan lapar dan haus selama 17 jam.