INDOSPORT.COM - Nama Legimin Raharjo sebagai 'legenda hidup' klub Liga 2 PSMS Medan sudah tak diragukan lagi kapabilitasnya. Sebab hingga usianya yang saat ini sudah tak muda lagi, Legimin masih setia merumput dengan PSMS.
Suka duka sang legenda bersama tim berjuluk Ayam Kinantan ini sudah banyak dilalui Legimin. Mulai dari meraih prestasi sampai di titik terendah yakni degradasi pernah dirasakan oleh sang legenda hidup.
Namun tahukah Anda bahwa ada sejumlah fakta menarik lainnya dari Legimin selama merumput dengan PSMS yakni pernah merumput dengan kerabat terdekatnya.
Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT coba rangkum fakta tersebut.
1. Pernah Merumput Bersama Kakak Kandung
Di awal-awal kariernya bersama PSMS Medan, Legimin pernah merumput dengan sang kakak, kala PSMS tampil di Divisi I PSSI 2003 (sekarang Liga 2), yang di musim sebelumnya PSMS terdegradasi.
"Saya main dengan kakak kandung saya, Subandi di Divisi 1 2003. Kala itu PSMS berhasil promosi ke Divisi Utama (saat ini bernama Liga 1)," kata Legimin kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.
2. Bareng Sang Keponakan
Selain sang kakak, Legimin ternyata pernah merumput bersama sang keponakan bersama PSMS. Sosok itu tak lain adalah Reswandi.
Keduanya pernah bahu membahu menjadi bagian PSMS terutama saat mengantarkan tim berjuluk Ayam Kinantan ini menjadi juara Piala Emas Bang Yos (PEBY) pada 2005 silam.
"Dia (Reswandi) keponakanku. Dia anak dari abangku. Untuk usia lebih tua dia dari pada saya. Kami pernah sama-sama saat juarai PEBY 2005," tambah Legimin.
3. Anggota Keluarga Lainnya Pernah Berseragam PSMS
Selain Subandi dan Reswandi, ternyata masih ada anggota keluarga Legimin lainnya pernah berseragam PSMS, termasuk kakak kandung Legimin lainnya yang saat di ere Perserikatan.
"Masih ada anggota keluarga lainnya main di PSMS seperti abang kandung saya Suwarno saat main di Perserikatan. Lalu ada keponakan saya lainnya Roni Syahputra yang main dengan PSMS di Piala Soeratin," beber Legimin.
4. Tidak Ada 'Darah' Sepak Bola dari Orang Tua
Dengan anggota keluarganya yang pernah merumput dengan PSMS Medan, ternyata orang tua Legimin sama sekali tidak pernah menjadi pemain seperti mereka.
"Orang tua nggak main (karier) bola. Mungkin karena lingkungan aja karena kami tinggal di perkebunan, hampir semua anak-anak suka main bola. Apalagi lapangan cukup banyak di sana," ucap Legimin.
5. Harapkan Sang Anak Bisa Ikuti Jejak
Karena sudah hampir seperti tradisi anggota keluarga main di PSMS, Legimin ingin anaknya juga di masa depan bisa berseragam PSMS.
"Kalau ada rezekinya pasti kepinginlah anak saya bisa main di PSMS juga. Biar bisa ngelanjutin tradisi keluarga yang main di PSMS," katanya.
"Tapi itu semua tergantung anak itu sendiri. Kita sebagai orang tua hanya bisa support. Tapi Alhamdulillah anak pertama saya memang punya keinginan sendiri yang kuat buat main bola. Kalau yang kedua masih ikut-ikutan abangnya aja," pungkas Legimin.
Sekadar informasi, saat ini Legimin dan rekan-rekannya di PSMS Medan masih belum bisa bertanding. Pasalnya, PSSI masih menunda seluruh kompetisi, termasuk Liga 2 karena adanya pandemi virus corona.