INDOSPORT.COM – Zeljko Kalac, adalah kiper AC Milan yang menjadi saksi bagaimana insiden kartu kuning aneh nan memalukan terjadi di ajang sebesar Piala Dunia.
Tepatnya di Piala Dunia 2006 antara Kroasia vs Australia yang merupakan laga terakhir dari fase grup yang sangat menentukan. Secara mengejutkan sebelum laga maha penting itu dilangsungkan, pelatih Australia, Guus Hidink secara mengejutkan tak menurunkan kiper inti, Mark Schwarzer.
Pelatih yang sukses mengantarkan Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia sebelumnya itu memilih Zeljko Kalac. Kiper AC Milan itu sejatinya hanya merupakan cadangan dari Schwarzer saja, tapi entah apa yang terjadi ia diturunkan sebagai pemain ini.
Kiper cadangan juga merupakan peran yang diemban oleh Kalac di AC Milan karena ia jelas kalah saing dengan Nelson Dida asal Brasil saat itu. Meski menjadi cadangan di AC Milan dan Australia, Kalac mencoba tampil optimal dalam laga itu demi membawa negaranya lolos ke 16 besar.
Tapi satu hal yang Kalac tidak tahu kalau ia akan menjadi saksi dari sejarah bagaimana seorang pemain bisa menerima 3 kartu kuning dalam ajang Piala Dunia.
3 Kartu Kuning untuk Seorang Pemain
Sepintas, jalannya pertandingan antara Kroasia vs Australia yang dipimpin oleh wasit Inggris, Graham Poll berjalan normal-normal saja. Sampai akhirnya Kalac yang baru tampil pertama kali di Piala Dunia tampak gugup dengan langsung kebobolan di menit kedua oleh Srna.
Beruntung Australia berhasil menyamakan kedudukan sebelum babak pertama berakhir lewat aksi Moore. Namun babak kedua dimulai, Kovac sukses mencetak gol bagi Kroasia usai memperdaya Kalac yang malam itu tampil sangat buruk.
Dikarenakan laga itu sangat menentukan, tensinya juga menjadi semakin meningkat hingga memaksa Graham Poll dengan ringan tangan mengeluarkan kartu kuning. Hujan kartu kuning pun tak terhindarkan dalam laga sengit Kroasia vs Australia.
Salah satu pemain yang terkena kartu kuning itu adalah bek Kroasia bernama Josip Simunic pada menit ke-61. Di tengah permainan keras terjadi, Australia ternyata berhasil menyamakan kedudukan lagi lewat aksi pemain Liverpool Harry Kewell.
Mendekati akhir laga, insiden kartu kuning aneh pun terjadi. Entah apa yang terjadi dengan Graham Poll? Apakah mungkin ia lelah karena terlalu banyak kartu kuning yang harus ia lakukan atau ia sedang tidak fokus, yang pasti sebuah blunder memalukan terjadi.
Josip Simunic yang sebelumnya telah mengantongi kartu kuning, ternyata pada menit 90, ia kembai mendapatkannya lagi. Secara normal menurut aturan FIFA, seorang pemain yang sudah menerima 2 kartu kuning, maka ia akan langsung diganjar kartu merah dan diusir dari lapangan.
Tapi keputusan kontroversial, aneh nan memalukan terjadi di mana Graham Poll hanya memberikan kartu kuning kedua untuk Simunic tanpa mengusir atau ada kartu merah lanjutan.
Sebanyak 52.000 pasang mata penonton yang memadati stadion saat itu pun terheran-heran dengan aksi aneh bin ajaib ala Graham Poll. Semakin memalukan karena tiga menit berselang, Simunic kembali membuat pelanggaran keras sehingga membuatnya diganjar kartu kuning yang ketiga kalinya.
Ya, anda tidak salah baca, Simunic mendapat kartu kuning untuk yang ketiga kalinya dalam suatu laga Piala Dunia. Sadar kalau sudah membuat blunder, Graham Poll dengan cepat langsung mengeluarkan kartu merah dan mengusir Simunic, tapi tampaknya itu sudah terlambat.
Sejarah telah mencatat bagaimana Simunic menjadi pemain pertama yang bisa mendapat 3 kartu kuning dalam satu laga di Piala Dunia. Fakta mengejutkan lainnya terkuak dalam laporan pertandingan yang dikeluarkan oleh FIFA.
Dalam laporan itu ditulis kalau Simunic menerima 3 kartu kuning, tapi dengan cepat hal itu langsung direvisi. Perubahannya menjadi kartu kuning kedua Simunic pada menit 90 tidak dicatat, tidak tahu apa alasan revisi itu dilakukan, apakah untuk menutupi kesalahan wasit FIFA?
Semua itu menjadi konspirasi yang tak bisa dijawab karena dengan cepat Graham Poll memutuskan pensiun dari ajang internasional karena dihantui mimpi buruk insiden 3 kartu kuning memalukan. Insiden kartu kuning aneh Piala Dunia pun disaksikan secara langsung oleh kiper AC Milan, Kalac.