INDOSPORT.COM - PSMS Medan menyampaikan beberapa sikap mereka perihal kelanjutan masa depan Liga 2 2020, apabila kompetisi kasta kedua Indonesia tersebut benar-benar dihentikan total di tahun ini.
Sikap tersebut tak lain terkait jawaban atau surat balasan mereka perihal surat korespondensi terkait tindak lanjut status kompetisi dari PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator liga.
Sebab sebagaimana diketahui bahwa baik Liga 1 maupun Liga 2 musim ini statusnya force majeure (dari Maret sampai Juni 2020), sehingga kompetisi untuk sementara dihentikan sementara sampai 29 Mei 2020. Hal ini tak lepas karena pandemi Covid-19 yang juga melanda Indonesia.
"Menjawab surat korespondensi PT. LIB tersebut, pada prinsipnya kami hanya bisa mengikuti arahan dari pemerintah seperti keputusan presiden tentang kondisi kahar saat ini, keputusan tanggap darurat BNPB serta maklumat dari Kapolri," kata Sekertaris Umum PSMS, Julius Raja, kepada INDOSPORT, Kamis (30/4/20).
"Jadi semua ini kami serahkan kembali ke PT. LIB untuk menyikapi hal ini dengan bijaksana tanpa melanggar ketentuan dan harus koordinasi dengan PSSI dan Menpora," lanjutnya.
Apabila seluruh kompetisi 2020 dihentikan total, sebut Julius, pertama PSMS bersikap tetap mengikuti keputusan PSSI perihal penggajian pemain sebesar 25 persen sampai Juni mendatang.
"Kedua, apabila tidak ada digelar liga sampai akhir tahun, ada pembebasan dari klub untuk tidak menggaji pemain dari Juli sampai Desember 2020," ucap Julius.
"Ketiga, status pemain tetap lanjut dengan klub tersebut dan akan dilanjutkan bulan Januari 2021 apabila kompetisi dijalankan tahun depan. Dan keempat, kami mengharapkan bantuan subsidi PT. LIB ke klub untuk pembayaran gaji Mei dan Juni nanti," pungkasnya.
Sekadar informasi, PSSI sebelumnya menyebut tidak menutup kemungkinan untuk menghentikan total Liga 1 dan Liga 2 2020, apabila pandemi virus corona di Indonesia tak mengalami penurunan.