Liga Indonesia

Cerita Bek PSS Sleman Setelah Surabaya Raya Terapkan PSBB

Jumat, 1 Mei 2020 17:00 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Yohanes Ishak
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Bek muda klub Liga 1, PSS sleman, Asyraq Gufran Rachmadan (kanan). Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Bek muda klub Liga 1, PSS sleman, Asyraq Gufran Rachmadan (kanan).

INDOSPORT.COM - Kota Surabaya dan sekitarnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak Selasa (28/4/2020). Kebijakan itu dilakukan sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran pandemi virus Corona.

Kebijakan PSBB itu berlansung selama 14 hari atau hingga 11 Mei mendatang sembari melihat perkembangan yang ada. Kondisi itu turut dirasakan bek PSS Sleman, Asyraq Gufran Rachmadan.

Bek berusia 22 tahun itu memang tinggal di kawasan Manukan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. Gufron sudah lebih dari sebulan ini berada di kampung halaman setelah PSS vakum dari aktivitas latihan.

"Pengawasan memang ketat di beberapa titik. Ada petugas gabungan seperti polisi, Satpol PP, sampai Dinas Perhubungan (Dishub). Ini langkah positif karena demi kebaikan bersama dan virus ini hilang," kata Gufron kepada INDOSPORT, Jumat (01/05/20).

"Lalu juga untuk kendaraan bermotor. Seperti mobil hanya bisa diisi penumpang depan dan belakang, tidak boleh bersebelahan," tambah dia.

Meski demikian, penerapan PSBB itu tak banyak menganggu latihan mandiri yang rutin dijalankan. Saat bulan puasa, eks Persis Solo itu lebih banyak berlatih sore hari hingga menjelang waktu berbuka.

"Latihan tidak lama, sekitar 30 menit untuk menjaga kebugaran dan mendapat keringat. Kadang malam futsal dengan teman-teman di sini. Harapan saya mudah-mudahan pandemi ini cepat berakhir dan sepak bola kembali berjalan," tegas Gufron.