Liga Indonesia

Kisruh PSSI dan PT LIB, Anggota Exco Pastikan Tak Ada Matahari Kembar

Jumat, 1 Mei 2020 12:25 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Media PSIS
CEO PSIS Semarang merangkap anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi. Foto: Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT Copyright: © Media PSIS
CEO PSIS Semarang merangkap anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi. Foto: Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Akhir-akhir ini baik di media sosial mau pun media massa tengah ramai isu nepotisme yang berembus di tubuh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga.

Di tubuh PSSI, posisi wakil sekjen yang diisi Maaike Ira Puspita. Dia notabene adik ipar Mochamad Iriawan selaku ketua umum sehingga menjadi sorotan.

Sementara di PT LIB tengah disorot adanya nama Pradana Aditya yang merupakan putra Cucu Somantri (Direktur Utama PT LIB) untuk mengisi posisi General Manager.

Kedua pucuk pimpinan ini juga tampak seperti bermanuver mengkritisi posisi-posisi tersebut. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Cucu Somantri bahwa posisi Sekjen akan segera diisi Maaike Ira Puspita pasca-mundurnya Ratu Tisha.

Sementara Mochamad Iriawan baru saja mengkritik posisi Pradana Aditya yang dianggap menimbulkan kegaduhan internal serta sama sekali tidak menunjukkan itikad untuk fokus terhadap pengembangan industrialisasi kompetisi.

Walaupun kedua jenderal ini tampak bermanuver satu sama lain, salah satu anggota Exco PSSI, Yoyok Sukawi, mengungkapkan bahwa hingga kini PSSI masih satu komando di bawah arahan ketua umum.

“Sekarang pemegang kendali masih ketua umum, tak ada namanya matahari kembar. Apalagi PT LIB itu perusahaan bentukan PSSI. Pemegang sahamnya klub. Kendalinya tetap ketum walaupun direkturnya Cucu Somantri,” ujar Yoyok Sukawi kepada redaksi berita olaharag INDOSPORT, Jumat (1/5/20).

“Yang milih Pak Cucu kan juga ketum karena ada hak prerogatif. Yang pilih ketum dan yang mengesahkan memang pemegang saham sewaktu RUPS. Jadi semua kendali masih di ketum,” imbuhnya.

Jawaban Yoyok Sukawi selaku Exco PSSI ini seolah menjawab keraguan publik yang mengkhawatirkan adanya keretakan di tubuh PSSI karena pemimpinnya saling berargumen yang berlawanan.

Yoyok Sukawi juga menambahkan bahwa sebenarnya di internal PSSI masih cukup kondusif. Ia beropini bahwa yang membuat panas itu media sosial sehingga seolah-olah ada keretakan besar di dalam federasi sepak bola Indonesia ini.