INDOSPORT.COM - PSMS Medan sebagai salah satu klub sepak bola legendaris di memiliki catatan sejarah panjang. Di usianya yang kini telah menginjak 70 tahun, PSMS lebih banyak eksis pada kompetisi era Perserikatan.
Tercatat klub yang berdiri 1950 silam ini pernah menjadi juara di era Perserikatan sebanyak enam kali. Sementara itu di era profesional sampai saat ini, PSMS sama sekali belum pernah menjadi kampiun. Prestasi terbaik mereka adalah menjadi runner-up Liga Indonesia edisi 2007/2008.
Sejak PSMS berdiri sampai saat ini, sejumlah pemain ternama pernah merumput dengan tim berjuluk The Killer dan Ayam Kinantan ini. Mulai dari era Ramli dan Ramlan Yatim, era Tumsila, Nobon dan Parlin, era Ponirin Meka hingga saat ini era Legimin Raharjo.
Namun tahukah Anda bahwa sejak berdiri sampai saat ini, PSMS pernah diperkuat oleh pemain yang sama-sama memiliki ikatan keluarga, mulai dari status kakak-adik sampai ayah-anak.
Berikut INDOSPORT.com, merangkum pemain-pemain yang memiliki ikatan keluarga yang pernah merumput bersama tim kebanggaan Kota Medan tersebut.
1. Ramli dan Ramlan Yatim
Di awal-awal berdiri, PSMS pernah diperkuat oleh bersaudara kakak-beradik dan sama-sama saling bahu-membahu pada era 1950-an yang tak lain adalah Ramli dan Ramlan Yatim. Tidak hanya di PSMS, keduanya juga pernah merumput dengan Timnas Indonesia.
Meski di era mereka belum berhasil mengantarkan PSMS menjadi juara Perserikatan, namun nama kedua legenda ini diabadikan menjadi nama jalan di Kota Medan.
2. Zulkarnaen Lubis dan Azwardin Lubis
Nama Zulkarnaen Lubis sebagai pemain PSMS sudah tak diragukan lagi. Bahkan dia juga menjadi salah satu bagian dari skuat Timnas Indonesia yang sampai ke babak semifinal Asian Games 1986.
Azwardin Lubis gabung dengan PSMS pada 1986 dan main bareng dengan sang kakak di PSMS pada 1987/1988. Keduanya pilar inti dan meloloskan PSMS hingga ke babak 6 Besar.
3. Yusnik Adi Putra, Guntur Adi Putra dan Arie Yuganda
Selanjutnya ada nama Yusnik Adi Putra dan adiknya Guntur Adi Putra. Yusnik merupakan bagian dari skuat PSMS pada saat juara Perserikatan edisi 1983 dan 1985. Sementara sang adik, Guntur pernah membawa PSMS Juara Azwar Anas Cup 1987 dan Piala Caltex 1988.
"Putra Yusnik Adi Putra yakni Arie Yuganda ikut memperkuat PSMS pada 2009-2012. Arie Yuganda juga bagian skuad PSSI U-16 seangkatan Putut Waringin Jati, Bobby Satria dan Tonny Sucipto," kata pemerhati PSMS, Indra Efendi Rangkuti, kepada INDOSPORT.com.
4. Tiga Bersaudara Latuperissa
Lalu kemudian ada 3 bersaudara Tommy, Reno dan Donny Latuperissa. Ketiganya putra dari mantan wasit PSMS dan PSSI, Piet Latuperissa.
Tommy Latuperissa memperkuat PSMS pada 1977-1980. Reno Latuperissa pernah memperkuat PSMS Medan 1980-1983 yang kemudian pindah ke Persegres Gresik.
"Sementara Donny Latuperissa adalah kiper PSMS Junior di Piala Soeratin 1982 seangkatan dengan Marzuki Nyakmad, Azhari Rangkuti, Jaya Harton dll. 1983 Donny pindah ke Persegres bareng abangnya Tommy yang kemudian malang melintang di berbagai klub Galatama seperti Niac Mitra, Pelita Jaya dan lainnya," ujar Indra.
5. Tumsila, Raj Kumar dan Witya Fusen
Berikutnya ada nama legenda PSMS Tumsila beserta adiknya, Raj Kumar. Tumsila merupakan salah satu sosok yang berhasil mengantarkan PSMS juara Perserikatan secara tiga kali berturut-turut yakni pada 1967, 1969 dan 1971.
Sementara itu adiknya Raj Kumar membawa PSMS Medan Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI 1985. Selain itu membawa Provinsi Sumatera Utara (Sumut) meraih emas PON 1985.
"Lalu ada nama Witya Fusen yang merupakan keponakan Tumsila. Selama bersama PSMS, Witya Fusen hanya pernah mengantarkan PSMS runner-up Perserikatan PSSI 1992," lanjut Indra.
6. Aziz Tanjung dan Sari Azhar Tanjung
Di daftar ini ada pasangan ayah dan anak yakni Aziz Tanjung dan Sari Azhar Tanjung. Aziz memperkuat pemain PSMS pada 1956-1964. Ia membawa PSMS runner-up Perserikatan 1957 dan medali emas PON 1957 dengan tim Sumut.
"Sedangkan Sari Azhar Tanjung memperkuat PSMS junior di Piala Soeratin 1984 dan 1985. Lalu promosi ke PSMS senior pada 1986. Ia pernah membawa PSMS menjadi runner-up Perserikatan 1992," beber Indra.
7. James Koko Lomell dan Murphy Komunple
Tak hanya pemain lokal, PSMS juga pernah diperkuat oleh legiun asing kakak-beradik asal Liberia, Murphy Komunple dan James Koko Lomell.
Keduanya saling bahu-membahu dengan mengantarkan Ayam Kinantan menjadi runner-up Liga Indonesia 2007/08 silam. Itu menjadi prestasi tertinggi PSMS di era kompetisi profesional sampai saat ini.
8. Suwarno dan Legimin Raharjo
Nama terakhir masuk dalam daftar ini yang lain dan tak bukan adalah sang legenda hidup PSMS, Legimin Raharjo. Kakak-kakak Legimin pernah berseragam PSMS yakni Suwarno di era Perserikatan serta Subandi yang sama-sama bahu membahu dengan Legimin mengantarkan PSMS promosi ke kompetisi kasta tertinggi Indonesia pada 2003 silam.
Selain sang kakak, Legimin juga pernah sama-sama bahu membahu mengantarkan PSMS menjadi juara Piala Emas Bang Yos 2005 bersama sang keponakan, Reswandi. Hanya saja Reswandi usianya lebih tua dibandingkan dengan Legimin.