INDOSPORT.COM – Gelandang Arsenal, Mesut Ozil, melakukan aksi mulia dengan menyediakan bantuan dan santapan buka puasa untuk 2.000 keluarga muslim di Turki dan Suriah.
Setelah sempat menerima kritik karena menolak pemotongan gaji yang diterapkan manajemen Arsenal kepada para pemainnya, kali ini Mesut Ozil justru mengalami situasi yang terbalik dengan dibanjiri sejumlah pujian.
Pasalnya, dilansir Daily Mirror, mantan pemain Real Madrid itu membuat donasi besar kepada Bulan Sabit Merah di Turki. Ozil diketahui menyumbangkan 80 ribu pounds (Rp 1,4 miliar) kepada organisasi kemanusiaan tersebut.
Nantinya, uang pemberian Ozil itu akan digunakan untuk menyediakan makanan berbuka puasa bagi 16 ribu umat muslim dari 2.000 keluarga di Turki dan Suriah sepanjang bulan Ramadan.
“Di Bulan Sabit Merah, kami selalu mendampingi mereka yang mengalami kesulitan selama 365 hari dalam setahun,” ungkap Kerem Kinik, ketua Bulan Sabit Merah Turki.
“Tentu saja, kami bisa melakukan semua ini berkat donasi para sahabat kami kaum filantropis yang mendukung usaha kami . Dengan bertambahnya donasi, bertambah pula orang-orang membutuhkan yang bisa kami jangkau," tambahnya.
Secara khusus, Kinik menyebut bantuan Mesut Ozil sangat memudahkan upaya mereka dalam menyediakan bantuan.
“Berkat saudara kami, Mesut, kami bisa mengantarkan paket bantuan kepada mereka yang membutuhkan, dan menyerahkannya kepada mereka secepat mungkin,” tutup Kinik.
Kerja sama Mesut Ozil dengan Bulan Sabit Merah bukan baru pertama kali ini terjadi. Pada pertengahan tahun lalu, Ozil bekerja sama dengan organisasi tersebut ketika ia merayakan pernikahannya dengan cara membiayai operasi bagi 1.000 anak keluarga tidak mampu dan memberi makan 16 ribu tunawisma.
Belum lama ini, Ozil juga sempat berbuat kebaikan pada awal bulan Ramadan. Ia melepas segala rivalitas dan berkolaborasi dengan lawannya yakni pemain Chelsea, Antonio Rudiger, untuk menggalang donasi.
Kedua pemain top Eropa itu kemudian mengirimkan 60 ribu masker ke Sierra Leone untuk membantu perjuangan melawan virus corona.