INDOSPORT.COM - Keberadaan kuartet lini serang mengerikan milik Arema Cronus edisi 2013 memberikan dampak negatif kepada sejumlah penyerang muda yang gagal bersinar akibat minimnya kesempatan bermain.
Salah satu nama potensial kala itu adalah Qischil Gandrum Minny. Dia datang dengan segudang harapan pasca-menjalani musim menawan bersama Deltras Sidoarjo maupun Persik Kediri.
"Sudah sulit sekali untuk menembus tim utama. Saya masih berusia 24 tahun, jadi masih mencari jam terbang," ujar Qischil Gandrum Minny kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (30/4/20).
Praktis, Qischil pun tak menampik saat ditawari opsi peminjaman oleh Rahmad Darmawan. Pasalnya, dia nyaris tidak mendapatkan menit bermain selama putaran pertama kompetisi ISL lantaran keberadaan kuartet Greg Nwokolo, Keith Kayamba Gumbs, Cristian Gonzales, dan Beto Goncalves.
Qischil lalu kembali ke klub asalnya, membela Persik Kediri yang saat itu berlaga di pentas Divisi Utama. Upaya itu cukup berhasil, dengan mencatat sejumlah caps penting plus satu gol yang mengantarkan timnya kembali promosi ke ISL berkat raihan peringkat ketiga terbaik.
"Meski kontrak saya harus turun setengah selama peminjaman. Demi menit bermain dan membela klub kelahiran, tidak masalah," tandas Qischil.
Sayangnya, Qischil kembali kesulitan bersaing kala kembali menjelang kompetisi ISL 2014 mengingat kontraknya di Arema masih tersisa satu tahun. Dia akhirnya rela menjalani peminjaman lagi di Persik hingga kompetisi musim itu beres.