INDOSPORT.COM - Jawa Tengah (Jateng) tak pernah kehabisan talenta pesepak bola andal. Selalu muncul pemain-pemain hebat di era masing-masing hingga saat ini.
Sebut saja kiper Timnas Indonesia asal Solo sekaligus Ketua Umum PSSI yang pertama, R Maladi. Kemudian ada Ribut Waidi, pencetak gol kemenangan timnas atas Malaysia di final SEA Games 1987.
Setelah itu, muncul era Widodo Cahyono Putro, Trimur Vedhayanto, Bonggo Pribadi, Agung Setyabudi, Kurniawan Dwi Yulianto, hingga Bambang Pamungkas. Pun demikian era milenial saat ini dengan munculnya si kembar Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi dan adiknya, Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri atau yang biasa disebut Bagas-Bagus.
Namun siapa sangka, sepak bola Jawa Tengah bisa memiliki skuat dengan 'bintang-bintang' dunia, setidaknya bisa terealisasi 15 tahun lagi. Mereka merupakan pemain muda saat ini, hingga para putra yang diberi nama legenda dunia oleh pelaku sepak bola asal Jawa Tengah. INDOSPORT mencoba merangkum sosok-sosok itu.
Gianluca Pagliuca Rossy
Jika mendengar nama itu, publik pecinta sepak bola pasti langsung teringat kiper legendaris Timnas Italia, Gianluca Pagliuca. Eks portiere Gli Azzuri itu merupakan kiper utama di Piala Dunia 1994.
Sementara Gianluca Pagliuca Rossy lahir di Semarang, 25 Juli 1999. Orangtua Rossi yang yang juga eks kiper PSIS Semarang, Rosyadi memberikan nama itu memang sangat mengidolakan pemain yang pernah memperkuat Inter Milan tersebut
.
Rossy merupakan penjaga gawang Timnas Indonesia U-19 dan tim muda Persija Jakarta. Dengan usia yang nantinya 35 tahun, tentu saja jebolan SKO Ragunan itu masih bisa eksis di sepak bola Indonesia, termasuk di kompetisi kasta tertinggi.
King Eric Cantona, Luis Figo Madeira, Franz Beckenbauer
Kemudian ada tiga putra legenda Timnas Indonesia, Kas Hartadi. Mantan pelatih Sriwijaya FC itu memberi nama ketiga putranya yakni King Eric Cantona, Luis Figo Madeira, dan Franz Beckenbauer.
Eric Cantona adalah mantan kapten tim Prancis dan klub Manchester United di era kejayaan Alex Ferguson. Luis Figo adalah legenda Real Madrid dan Portugal, sementara Beckenbauer semua pasti langsung tertuju pada legenda Timnas Jerman.
Cantona putra pertama Kas Hartadi saat ini masih berusia 15 tahun dan memperkuat Borneo FC U-18. Dia saat ini sedang pulang kampung ke Sukoharjo setelah aktivitas tim vakum karena pandemi Corona.
Sementara 15 tahun lagi, usianya akan menginjak angka 30 dan tentu masih memiliki karir hingga beberapa musim ke depan. Bahkan striker naturalisasi, Cristian Gonzales masih bermain di usia 42 tahun.
Sedangkan Luis Figo (4 tahun) dan Franz (3 tahun) akan memasuki usia menapaki karir profeesional jika nantinya memutuskan bergelut di dunia sepak bola. Dengan latar belakang sang ayah adalah mantan bintang Timnas Indonesia, mereka punya kesempatan besar mengikuti jejak Kas Hartadi.
"Saya memang mengidolakan Eric Cantona dan Luis Figo, karena mereka berdua adalah gelandang terbaik di dunia. Saya berdoa kedua anak saya nanti bisa meniru hal-hal baik yang telah dilakukan dua bintang dunia itu," ujar Kas.
"Untuk Franz juga melengkapi bintang yang saya punya. karena Eric penyerang dan Figo gelandang, makanya saya lengkapi dengan bek," ungkapnya.
Rui Costa Zafran Pradana
Nama terakhir adalah Rui Costa Zafran Pradana. Dia merupakan putra pertama kapten Barito Putera dan juga gelandang Timnas Indonesia, Bayu Pradana.
Rui Costa adalah maestro lini tengah Timnas Portugal dan AC Milan. Bayu memang penggemar berat sosok yang sempat berkostum Fiorentina tersebut.
Pemain asal Salatiga, Jawa Tengah itu juga sering terlihat membawa Rui saat masuk ke lapangan sebelum pertandingan. Bayu mengungkapkan jika langkah itu sebagai sarana mengenalkan putra pertamanya tersebut dengan sepak bola.
Saat ini, usia Rui putra Bayu Pradana masih tiga tahun. Jika nantinya jadi pemain sepak bola mengikuti sang ayah, 15 tahun lagi usia Rui Costa Zafran Pradana sudah 18 tahun dan bisa menjadi wonderkid di persepakbolaan Tanah Air.