INDOSPORT.COM - Arema FC memilih No Comment alias bungkam dalam menyikapi perihal kebijakan PT Liga Indonesia Baru, yang memangkas jatah subsidi kepada klub hingga mencapai 30 persen dari nominal yang disepakati.
Awalnya, setiap klub yang berkompetisi di Liga 1 berhak mendapatkan subsidi sebesar Rp5,2 Milyar yang dibagi ke dalam 10 termin selama kompetisi berjalan.
Artinya, setiap klub mendapatkan Rp520 juta untuk setiap bulan, sejak Februari hingga November mendatang.
Namun, operator Liga 1 itu tiba-tiba memangkas jatah bagi setiap klub itu. LIB memutuskan hanya membayar Rp350 juta untuk klub Liga 1, sementara klub-klub Liga 2 mendapatkan Rp100 juta, dari yang seharusnya Rp250 juta per bulan.
"No comment. Aku tak tiarap dulu, ngelu (saya diam di tempat dulu, pusing)," jawab General Manager Arema FC, Ruddy Widodo melalui pesan singkat kepada Indosport, Rabu (06/05/20).
Sebaliknya, pihaknya justru baru tahu jika ada pemangkasan dana subsidi tersebut. LIB mengambil kebijakannya itu pada surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020 tertanggal 4 Mei, perihal kelanjutan kompetisi dan subsidi Liga 1 dan Liga 2 2020.
"Lha, malah jadi (dibayar) hanya Rp350 (juta) saja," sambung dia.
Kebijakan LIB itu sudah mendapatkan balasan PSSI. Induk sepak bola Indonesia itu menegur LIB untuk tetap membayarkan subsidi kompetisi sesuai kesepakatan awal kepada setiap klub Liga 1 maupun Liga 2.