Liga Indonesia

Apa Kabar Mbog Nyetam Jeremy? Bek Kontroversial Gelora Dewata

Kamis, 7 Mei 2020 20:26 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Mbog Nyetam Jeremy (berdiri ke enam dari kanan) bersama tim Gelora Dewata saat laga reuni melawan PWI Bali di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, 8 Februari 2020 lalu. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Mbog Nyetam Jeremy (berdiri ke enam dari kanan) bersama tim Gelora Dewata saat laga reuni melawan PWI Bali di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, 8 Februari 2020 lalu.

INDOSPORT.COM - Mbog Nyetam Jeremy akan selalu melekat dalam sejarah tim Gelora Dewata. Bek asal Kamerun ini pernah membuat Gelora Dewata didiskualifikasi dari Piala Winners Asia musim 1994/1995.

Nyetam Jeremy pindah ke Indonesia saat berusia 19 tahun. Bek jangkung ini datang dari Portugal bersama pemain Timnas Angola, Abel Campos.

Nyetam sebelumnya membela Vitoria Setubal. Sementara Abel Campos membela Benfica Castelo Branco. Selain itu, ada pula bomber Timnas Angola, Vata Matanu Garcia.

Ketiganya diikat sebagai persiapan menatap Liga Indonesia 1994/1995, sekaligus Piala Winners Asia. Nyetam tampil saat Gelora Dewata menyingkirkan Kuala Lumpur FA dengan agregat 3-2.

Sayang, justru keberadaan Nyetam membawa petaka. Ternyata, pengurus tak tahu jika kepindahan internasional Nyetam dari Portugal belum dirampungkan sang agen. Alhasil, Nyetam dianggap sebagai pemain ilegal dan Gelora Dewata didiskualifikasi.

Kejadian itu tak membuat Nyetam dicoret. Dia masih membela Gelora Dewata selama dua musim. Di Liga Indonesia, Nyetam tampil bagus. Pada musim 1994/1995, Nyetam membawa Gelora Dewata berada di peringkat lima.

Meski akhirnya gagal lolos ke babak 8 besar, Gelora Dewata tercatat sebagai tim dengan paling sedikit kebobolan di fase grup bersama PKT Bontang. Dari 32 pertandingan, Gelora Dewata hanya kebobolan 27 gol.

Prestasi Nyetam bersama Gelora Dewata meningkat di musim 1995/1996. Gelora Dewata sukses menembus 12 besar setelah nangkring di peringkat empat grup timur.

Setelah itu, kebersamaan Nyetam bersama Gelora Dewata putus. Nyetam kemudian memulai kehidupan baru dengan pindah ke Melbourne, Australia mulai tahun 1999. Setelah 21 tahun, apa kabar Nyetam?

"Sekarang saya sudah tidak di sepak bola lagi. Setelah selesai study, saya sebagai orang kantoran di Melbourne," ucap Nyetam saat beberapa waktu lalu mengunjungi Bali.

Nyetam masih ingat dengan segala yang dilaluinya bersama Gelora Dewata. Saat itu, dia cukup dekat dengan Wayan Sukadana. Keduanya banyak menghabiskan waktu bersama.

"Saya dan Wayan berada di posisi yang sama. Jadi, kita punya banyak waktu. Dari kebersamaan itu saya bisa belajar bahasa Indonesia," tutur Nyetam yang masih fasih berbahasa Indonesia.

Nyetam menilai Gelora Dewata kala itu dibangun Vigit Waluyo bersama sang ayah sebagai sebuah keluarga. Tim sangat kuat dan kompak. Hal itulah yang membuat dirinya tak ragu ketika ada reuni Gelora Dewata pada 8 Februari 2020 lalu di Stadion Ngurah Rai, Denpasar.

"Dalam sebuah tim selalu ada satu yang gila, satu yang serius, satu yang lucu. Itu yang bikin kita sangat kompak saat itu. Makanya setelah hampir 30 tahun, kita bisa kumpul lagi," jelas Nyetam.

Nyetam kini kembali ke Melbourne. Suatu saat nanti, dia ingin datang dalam reuni lagi jika Gelora Dewata menggelarnya. Dia pun berharap pemain yang datang semakin banyak, termasuk Vata Matanu Garcia dan Abel Campos.