INDOSPORT.COM - Salah satu Exco PSSI sekaligus CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman berencana untuk membuka museum Barito Putera suatu saat nanti. Rencana ini didukung penuh oleh pemain legendaris Laskar Antasari.
Keinginan itu berawal dari mantan pemain Barito yang meminta izin Hasnuryadi untuk menggalang dana sebagai salah satu bentuk kegiatan amal, yakni dengan melelang jersey edisi lawas. Namun belakangan, aksi lelang jersey itu harus ditangguhkan.
"Jersey itu kan bagian dari sejarah perjalanan klub. Daripada lepas kepada orang lain, lebih baik kita kumpulkan," ucap Hasnuryadi Sulaiman, seperti dilansir dari laman resmi klub.
"Rencana ke depan kami ingin membangun museum khusus untuk barang-barang Barito yang memiliki sejarah. Tujuannya agar generasi kita sepuluh tahun ke depan ingat dan tahu sejarahnya klub ini," jelasnya lagi.
Keinginan itu pun direspons positif oleh salah satu legenda hidup Barito Putera, Frans Sinatra Huwae, yang memiliki koleksi jersey komplet sejak tahun 1990-an.
"Sudah saya serahkan semua baju-baju saya ada 15 lembar, mudah-mudahan berguna untuk menjaga kisah Barito, supaya kisah kita ini berlanjut ke anak cucu, wah Barito dulu kayak gini," ujar Frans Huwae.
Sosok yang kini menjabat sebagai pelatih kepala Martapura FC itu mengaku museum sejarah Barito Putera perlu didukung, untuk mengingatkan pada perjuangan tim di Liga Indonesia sejak 1988, dan sebagai salah satu terobosan di sepak bola Tanah Air.
"Kita dukung niat Pak Hasnur, kita nggak jadi melakukan lelang karena itu memang lebih urgent juga untuk kisah Barito nantinya. Kita juga sebelumnya sudah minta izin sama Pak Hasnur untuk galang dana, alhamdulillah direstui sama beliau."
Selain jersey, museum Barito Putera juga akan diisi dengan properti lainnya seperti sepatu, sarung tangan, bola, dan lain-lain yang memang memiliki nilai historis. Patut dinantikan bagaimana museum klub sepak bola ini akan eksis di Indonesia.