INDOSPORT.COM - Kabar gembira kini menyertai raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, yang berpeluang untuk bisa pulangkan Neymar setelah sang bintang tolak tawaran gila nan menggiurkan dari Paris Saint-Germain (PSG).
Musim ini menjadi saat-saat membahagiakan PSG yang telah sukses menyabet juara Ligue 1 Prancis dan semua itu berkat peran serta striker asal Brasil tersebut. Kontrak Neymar lantas berusaha diperpanjang karena bakal berakhir 2022 depan.
Demi bisa pertahankan Neymar, Les Parisien menawarkan perpanjangan jasa baru senilai 100 juta poundsterling (Rp1,8 triliun). Akan tetapi, meski punya kesempatan mendapat bayaran mahal, bintang Tim Samba justru menolak dengan dalih berminat ke Barcelona.
Dilansir laman berita Mirror, Neymar masih belum bisa berpaling dari Barcelona selaku klub yang menjualnya dengan harga 198 juta poundsterling (Rp3,7 triliun) ke PSG. Alasannya cukup sederhana karena dirinya masih menyimpan kenangan indah di LaLiga Spanyol.
Selama empat tahun bermain di Barcelona cenderung memberikan kesan bahagia bagi Neymar karena mendulang sukses yang luar biasa. Bersama Lionel Messi dan koleganya, kerjasama mereka mampu tuai kesuksesan apik dan bahkan gelar Liga Champions 2015 silam.
Bak gayung bersambut, Messi juga sangat berhasrat untuk bisa bereuni lagi dengan tandem spesialnya itu. Tak tanggung-tanggung La Pulga bahkan mendesak agar Barcelona berusaha keras untuk bisa pulangkan Neymar kembali.
Tapi tentu saja minat ini mendapat perlawanan dari PSG yang enggan melepas bintang potensialnya secara murah. Apalagi skuat asuhan Thomas Tuchel sudah menggelontorkan banyak uang hingga pecahkan rekor transfer untuk Neymar.
Kondisi setelah penolakan kontrak baru PSG, langsung mengisyaratkan Barcelona untuk segera ambil langkah seribu demi bisa rekrut Neymar kembali. Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele dikabarkan bakal menjadi syarat untuk memenuhi uang demi bisa dapatkan sang penyerang.
Atau untuk lebih pastinya, Barcelona bisa menunggu sisa kontrak Neymar yang akan habis di PSG pada tahun 2022 mendatang. Namun, untuk menunggu hal tersebut Barcelona harus setidaknya lebih sabar menunggu dua tahun kemudian.