INDOSPORT.COM - Berikut ini kemungkinan 3 alasan untuk Pascal Struijk yang sebaiknya pilih membela Timnas Indonesia dibanding Belanda atau Belgia.
Baru-baru ini, talenta muda berbakat Eropa mengejutkan publik Bumi Pertiwi. Lantaran ada lagi pemain luar negeri yang memiliki darah Indonesia.
Kali ini, bakat muda berdarah Indonesia kembali mencuat dalam sosok Pascal Augustus Struijk, yang lahir pada 11 Agustus 1999.
Pascal Struijk sempat menjaalni kehidupan di wilayah Deurne, Antwerp, Belgia. Namun, karier di dunia sepak bola dimulai ketika ke Belanda.
Akademi ADO Den Hag dan Ajax Amsterdam menjadi salah dua klub yang turut memoles kemampuan pemain yang berusia 20 tahun itu hingga sekarang.
Puncaknya, Struijk sukses dipanggil untuk membela Belanda U-17 di beberapa ajang. Bahkan sekarang Struijk tengah mengadu nasib di daratan Inggris.
Tepatnya Struijk tengah bermain untuk klub Divisi Championship Leeds United. Dirinya dikontrak hingga 30 Juni 2021 mendatang.
Meski begitu, Struijk sempat mengaku memiliki garis keturunan Indonesia dalam sebuah wawancara dengan media massa asing Sport Magazine, Sabtu (02/05/20).
"Darah Indonesia saya dari kakek dan nenek yang telah meninggalkan Hindia-Belanda ke Belanda. Jadi, saya memiliki koneksi dengan Indonesia," papar Struijk.
Kendati begitu, Struijk mengaku tengah dihadapkan dengan dua pilihan untuk memilih negara mana yang akan dirinya bela di masa mendatang.
Pasalnya, Struijk memiliki dua paspor, yakni Belanda dan Belgia. Terlebih, Struijk belum tampil di kompetisi resmi bersama tim nasional dua negara tersebut.
"Saya nyaman main untuk Belanda. Namun, jika mereka tak menginginkan saya di Belanda dan pelatih Belgia bersedia memberi kesempatan, saya pasti memilih Belgia," ujar Struijk.
Meski begitu, Struijk mengakui kalau pilihannya masih tergantung pada perjalanan kariernya. Sebab, dirinya ingin mencapai puncak tertinggi bersama sebuah negara di kancah sepak bola.
Akan tetapi, tak ada salahnya bagi Struijk untuk memikirkan opsi menjadi bagian dari tanah kelahiran kakek dan neneknya dulu, yakni Indonesia.
Maka dari itu, berikut ini merupakan alasan-alasan bagi Pascal Struijk untuk memilih bela Timnas Indonesia dibanding Belanda ataupun Belgia.
1. Jaminan Inti
Alasan pertama kemungkinan ialah jaminan pemain inti di Timnas Indonesia senior mengingat Struijk telah mengenyam pendidikan sepak bola Eropa.
Sehingga, gaya bermain, pemahaman taktik, serta kematangan di usia muda seperti sekarang tak perlu diragukan lagi dengan penggawa lokal.
Struijk pun bisa langgeng cukup lama dalam menjadi pemain inti Timnas Indonesia jika nantinya memilih ikut tanah kelahiran kakek dan neneknya itu.
Selain itu, Belanda dan Belgia saat ini memiliki pemain-pemain yang sangat apik kualitasnya. Kemungkinan untuk menggeser mereka secara cepat sebuah ketidakmungkinan.
2. Tak Ada Lagi Perbandingan
Alasan kedua yang bisa menjadi bahan pertimbangan Struijk ialah bakal tak dibandingkan lagi dengan bek andalan Liverpool Virgil van Dijk.
Dalam pemberitaan media massa Sport Magazine, Struijk kerap dibandingkan dengan Virgil van Dijk. Hal tersebut kemungkinan bisa menjadi beban.
Dengan memilih Indonesia, tentu saja hal tersebut bisa menghilangkan stigma titisan Van Dijk lantaran telah berbeda negara dan kompetisi.
3. Dicintai Suporter
Alasan terakhir kemungkinan ialah Struijk bakal dicintai oleh suporter Indonesia yang terkenal begitu loyal terhadap menonton pertandingan Skuat Garuda.
Terlebihl ada yel-yel khusus yang diprediksi bisa membuat Struijk tampil makin semangat dalam mengawal barisan pertahanan Timnas Indonesia.
Sebagai contoh, popularitas Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Egy Maulana Vikri hingga Ilija Spasojevic kerap dieluh-eluhkan oleh suporter militan Timnas Indonesia.