INDOSPORT.COM – Ludovic Giuly, merupakan bintang Prancis yang redup karena kehadiran Lionel Messi dan Jose Mourinho, apa kabarnya kini?
Lahir pada 10 Juli 1976, Giuly dibesarkan dalam keluarga sepak bola, ayahnya merupakan seorang penjaga gawang di Bastia. Oleh sebab itu, Giuly pun tertarik dan merasa terpanggi untuk menjadi pesepakbola profesional melebihi ayahnya.
Alhasil, bakat dari Giuly pun tercium oleh Lyon yang merekrutnya pada saat berusia 18 tahun. Siapa sangka, dengan tubuh kecil nan lincah, Giuly dengan cepat menjadi idola di Lyon dan mendapat julukan si peri ajaib.
Dinilai sangat berbakat di Lyon, membuat Giuly pun akhirnya menarik perhatian AS Monaco yang langsung merekrutnya. Semua begitu indah karena pelan-pelan Giuly mulai menunjukkan sinarnya sebelum bertemu Jose Mourinho.
Jadi Korban Messi dan Mourinho
Singkat cerita, Giuly berhasil menjadi salah satu bintang yang bersinar paling terang di AS Monaco. Salah satu momen terbaik Giuly terjadi di musim terakhirnya saat membawa AS Monaco menjadi kuda hitam Liga Champions 2003/2004.
Terutama pada saat babak perempatfinal melawan Real Madrid di mana Monaco sudah kalah 2-4 di leg pertama. AS Monaco pun berada di ambang kegagalan untuk lolos ketika di leg kedua mereka tertahan 1-1 oleh Real Madrid.
Sebelum akhirnya, Giuly datang sebagai pembeda dengan mencetak dua gol yang mengantarkan Monaco menyingkirkan Real Madrid. Sinar Giuly semakin terang ketika sukses mengantarkan Monaco mencapai final menantang Porto.
Di partai yang menentukan melawan skuat asuhan Jose Mourinho itu (ketika itu, dunia belum mengenal siapa Jose Mourinho). Ludovic Giuly tampil sebagai kapten Monaco dan diharapkan bisa tampil dengan sinar paling terang.
Akan tetapi, tabrakan dengan kiper Porto, Victor Baia di menit-23, membuat Giuly mengalami cedera pangkal paha. Giuly pun dengan terpaksa menahan kesedihan harus ke luar lapangan dan menyaksikan Monaco dibantai 0-3 oleh skuat asuhan Jose Mourinho.
Gara-gara pertandingan melawan skuat asuhan Mourinho juga, Giuly yang cedera harus melewatkan kesempatan bermain di Euro 2004 bersama Prancis. Akan tetapi Giuly mencoba bangkit bersama Barcelona.
Hasilnya, Giuly akhirnya berhasil bersinar dengan sangat terang dengan mengantarkan Barcelona juara Liga Champions 2005/06. Sayang, lagi-lagi sinar kebintangan Giuly harus dengan cepat redup karena Barcelona mempromosikan anak ajaib, Lionel Messi.
Giuly yang sadar kalau dirinya hanya akan menjadi korban dengan jarang dimainkan akibat kehadiran Messi, akhirnya memutuskan hengkang. Tercatat, Giuly menjadi musafir dengan bermain di Roma, Paris Saint-Germain hingga Monts d’Or Azergues.
Akan tetapi sinar kebintangan Giuly sudah tidak pernah begitu terang lagi sejak terakhir kali saat membela Monaco dan Barcelona. Kebintangan Giuly menjadi redup berkat kehadiran Messi dan Mourinho, kini di tahun 2020, apa kabarnya bintang Prancis itu?
Kabar Terkini Ludovic Giuly
Selepas pensiun, Giuly ternyata tidak bisa lepas dari dunia sepak bola di mana ia kini telah menjadi asisten pelatih untuk tim Monaco B. tentu dengan jenjang kariernya, Giuly sedang menapaki jalan menjadi seorang pelatih.
Tak hanya menjadi asisten pelatih, Giuly yang memiliki karier cemerlang di Monaco, diangkat oleh federasi sepak bola Prancis untuk menjadi duta Ligue 1. Ludovic Giuly bergabung bersama Frederic Dehu, Jean-Pierre Papin, Pedro Miguel Pauleta dan Mikael Silvestre.
Chacun, par sa carrière, ses coups de génie ou son palmarès, a marqué l’histoire du championnat de France 🇫🇷
— Ligue 1 Conforama (@Ligue1Conforama) January 17, 2020
Après @didierdrogba & @Edmil5onOficial, la @Ligue1Conforama accueille 5 petits nouveaux dans son équipe d'ambassadeurs 🤗
Bienvenue à tous ! pic.twitter.com/WvSR6Mfe01
Kelima duta Ligue 1 Prancis yang baru diangkat awal tahun ini itu akan membentuk tim bersama Didier Drogba dan Edmilson. Sebagai duta, tugas Giuly adalah mempromosikan Ligue 1 Prancis yang selama ini kalah tenar dengan Liga Inggris, Serie A Italia dan LaLiga Spanyol.