INDOSPORT.COM - Jadi striker andalan Liverpool sepanjang Liga Inggris 2019-2020 tak serta merta membuat Mohamed Salah memiliki pribadi sempurna. Pasalnya pemain asal Mesir ini benci akan sosok Moanes Dabour meski berkeyakinan sama.
Sama-sama memeluk keyakinan Islam, Salah dikabarkan enggan berada satu tim jika Liverpool sukses dapatkan Dabour pada bursa transfer dua tahun lalu. Padahal pada masa itu, The Reds sedang mencari sosok pendamping ideal di garis depannya.
Pilihan pun sempat ditujukan ke arah Dabour dengan alasan Liverpool percaya garis kepercayaan muslim bisa membawa hubungan baik selama melakoni berbagai laga di Liga Inggris. Namun sayang, Salah justru menanggapi hal ini sebagai keputusan buruk dan mengancam bakal pergi.
Dilansir laman berita Jerusalem Post, Salah sempat serius akan meninggalkan Anfield hingga akhirnya Liverpool urungkan niat untuk bisa gaet penyerang asal Israel tersebut. Diketahui alasan kebencian sang bintang sendiri cenderung berdasarkan luka lama.
Pada tahun 2014 lalu, terjadi kesenjangan hubungan antara Mesir dan Arab-Israel sehingga berpotensi kerap terjadi konflik berujung baku hantam. Tekanan dari konflik negara dominasi muslim itu membawa pengaruh besar bagi Salah.
Alhasil saat masih tergabung dengan FC Basel dan dipertemukan lawan Maccabi Tel Aviv di kompetisi Eropa, Salah lebih memilih tinggalkan sesi jabat tangan dengan Dabour. Hingga saat ini rasa bencinya itu nampak belum sepenuhnya reda.
Setelah Liverpool lebih utamakan kepentingan Salah, Dabour lantas sempat bermain di RB Salzburg, Sevilla, dan terakhir kali terlihat di Hoffenheim. Memiliki statistik 156 gol dalam 327 laga, membuat striker berkeyakinan islam ini jadi incaran Galatasaray.
Meskipun tak jadi mendapatkan Dabour, Liverpool masih mampu sukses menandemkan Salah dengan Sadio Mane yang juga beragama islam. Terbukti berkat jalinan kerjasama keduanya, The Reds kini tinggal selangkah lagi juara Liga Inggris.