INDOSPORT.COM – Dunia sepak bola dikejutkan dengan Korea Selatan yang telah menyelenggarakan kompetisinya kemarin, bisakah Liga 1 menirunya?
Korea Selatan sebagai salah satu negara di kawasan Asia Timur terbukti sudah mampu mengendalikan laju penyebaran virus corona. Hal itu dibuktikan dengan per hari ini menurut data dari Worldometers, hanya ada tambahan 18 pasien positif virus corona dengan tak ada yang meninggal.
Melihat bagaimana pemerintah mampu mengendalikan laju pertumbuhan virus corona, maka K-League atau Liga Korea Selatan pun secara resmi memulai lagi kompetisinya kemarin. Belajar dari Korea Selatan, apakah Liga 1 bisa segera dimulai lagi?
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Korea Selatan
Sejatinya, untuk menyelenggarakan Liga, Korea Selatan benar-benar sudah melakukan protokol aturan kesehatan yang sangat ketat. Seperti pemain cadangan, ofisial tim, hingga pelatih memakai masker, dengan kata lain pemain inti boleh tidak menggunakannya.
Tak hanya itu, semua pemain disebut telah melakukan tes virus corona secara berkala dengan hasil negatif, tidak boleh meludah, tidak boleh ada komunikasi jarak dekat antar sesama pemain atau dengan wasit hingga tanpa penonton.
Dengan melaksanakan protokol seketat itu, barulah Liga Korea Selatan akhirnya menjadi kompetisi sepak bola pertama yang melangsungkan pertandingan di tengah wabah virus corona. Sebagai informasi, pertandingan pertama mempertemukan Jeonbuk Hyundai Motors vs Suwon Samsung Bluewings.
Lee Dong-Gook, veteran berusia 41 tahun, menjadi pahlawan dengan mencetak gol tunggal kemenangan Jeonbuk. Melihat apa yang sudah dilakukan Korea Selatan, tentu menjadi menarik jika kita membahas Liga 1.
Mungkinkah Liga 1 Meniru Korea Selatan?
Jujur saja, rasanya kemungkinan Liga 1 melakukan apa yang dilakukan Korea Selatan sepertinya jauh panggang dari api. Alasannya, Korea Selatan sudah berhasil mengendalikan virus corona, sedangkan Indonesia saja hari ini mencatatkan kasus positif di atas 500.
Bahkan jumlah positif corona Indonesia sudah menyalip Korea Selatan, artinya masih sangat tidak aman jika Liga 1 dipaksa untuk digelar. Meski sudah melakukan protokol dari Liga Korea Selatan, Liga 1 rasanya belum siap untuk mengikutinya.
Masalah lain juga muncul jika bicara disiplin di mana orang Indonesia cenderung lebih sulit diajak kerja sama dalam memerangi kasus virus corona. Berapa banyak dokter meninggal sia-sia hanya karena pasien tidak jujur telah terinfeksi virus corona.
Di Korea Selatan, hal seperti itu sangat sulit ditemukan, warganya begitu patuh dengan anjuran pemerintah sehingga virus corona pun berhasil dikendalikan. Hal itu mengakibatkan betapa sulitnya virus corona dikendalikan oleh Indonesia.
Kuncinya ada pada kita, jika mau lebih disiplin seperti Korea Selatan, cepat atau lambat, Liga 1 bisa segera dimulai lagi.