INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Manchester City, saat ini tengah menjadi target serangan penyebaran berita-berita hoax dan hujatan di media sosial yang berasal dari India.
Serangan kepada Manchester City ini bermula saat medos Facebook mengungkapnya. Aplikasi jejaring sosial milik Mark Zuckerberg ini merilis laporan bertajuk Coordinated Inauthentic Behaviour Report.
Dilansir dari Daily Mail, laporan bulanan itu merinci kampanye propaganda yang sudah dihapus sejak sebulan terakhir. Manchester City rupanya menjadi sasaran serangan dari akun-akun, halaman, dan grup Instagram.
Serangan tersebut berupa mendiskreditkan klub, hoax, dan hujatan. Semua akun yang menyerang klub asal Inggris ternyata berasal dari firma aRep, yang berbasis di India.
Setelah ditelusuri, ternyata salah satu perusahaan media sosial, Graphika, yang bekerja sama dengan Facebook menyebutkan bahwa akun yang menyerang klub asuhan Pep Guardiola tersebut adalah akun robot.
Kebanyakan akun robot tersebut adalah pro dengan Qatar. Hal ini ditengarai menjadi bagian konflik antara tuan rumah Piala Dunia 2022 dan Uni Emirat Arab, negara asal pemilik Manchester City, Sheikh Mansour, yang juga menjabat deputi perdana menteri.
Salah satu situs yang menyerang The Citizens dalam menyampaikan berita hoax dan hujatan berasal dari Mirror Herald. Tuduhan tersebut adalah Sheik Mansour telah menlakukan tindakan menutup-nutupi pelanggaran lewat olahraga.
Tak hanya itu, pemikiran jauh dari tujuan Uni Emirat Arab dalam memberikan banyak uang kepada Manchester City adalah mengaburkan pelanggaran Hak Asasi Manusia, bahkan lebih jauh lagi mengenai perang Yaman dan Libya.
Melihat hal ini, pihak manajemen Manchester City sampai saat ini belum ada respons sama sekali. Hal ini juga masih menjadi perbincangan di berbagai kalangan masyarakat.
Saat ini Manchester City berada di peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris dengan meraih 57 poin. The Citizens bakal susah mempertahankan gelar juara, sebab di puncak klasemen terdapat Liverpool yang mengantongi 82 poin.