INDOSPORT.COM - Jawa Tengah jadi salah satu kiblat sepak bola Indonesia. Banyak para pemain hebat yang lahir dari daerah itu.
Nama-nama tenar seperti, R Maladi, Ribut Waidi ,Widodo Cahyono Putro, Trimur Vedhayanto, Bonggo Pribadi, Agung Setyabudi, Kurniawan Dwi Yulianto, hingga Bambang Pamungka s merupakan putra kebanggaan Jawa Tengah.
Tak pelak, wilayah di tengah Pulau Jawa itu bak kawah candradimuka bagi para pemain yang merintis karier di dunia sepak bola.
Uniknya, ada kisah kakak-adik di Jawa Tengah yang namanya sama-sama melejit dalam karier sepak bola. Ada yang pernah satu tim, namun tak sedikit yang berpisah jalan. INDOSPORT merangkum enam kakak beradik itu.
Didik Darmadi-Adityo Darmadi
Pertama ada sosok kakak adik kelahiran Kota Solo, Didik Darmadi dan Adityo Darmadi. Didik lahir 14 Maret 1960, sementara sang adik 12 November 1961 yang lantas nama keduanya melambung di dunia sepak bola.
Mengawali karier di Persis Solo, keduanya lantas sama-sama hijrah ke Persija Jakarta di pertengahan 1980-an. Bersama tim ibu kota, mereka meraih banyak kesuksesan.
Adityo adalah bomber ganas di era 1980-an saat memperkuat Persija Jakarta. Dia pernah jadi top scorer tim Macan Kemayoran di Liga Perserikatan 1988 meski gagal jadi juara setelah takluk dari Persebaya Surabaya.
Selain itu Adityo adalah bomber Timnas Indonesia di Asian Games 1986 Seoul. Dia juga turut membawa Indonesia meraih medali emas di SEA Games 1987.
Sementara Didik adalah bagian skuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 1979 di Tokyo. Pemain yang fasih bermain sebagai wing back kiri itu satu tim dengan nama-nama tenar seperti Bambang Nurdiansyah, hingga Subangkit.
Gendut Doni Christiawan-Deftendi Yunianto-Nugroho Adiyanto
Lalu keluarga lainnya adalah tiga bersaudara yang sukses mengantarkan PSIS Semarang Juara Liga Indonesia V 1999. Kebetulan, ketiganya bermain dalam posisi yang berbeda-beda.
Nugroho adalah sosok stoper tangguh tim Laskar Mahesa Jenar. Dia juga pernah membela tim-tim besar mulai BPD Jateng, PSS Sleman, hingga Persita Tangerang.
Lalu Deftendi adalah jenderal sekaligus roh permainan di lini tengah yang sempat berkostum Bandung Raya. Sementara Gendut Doni yang masih berusia muda saat itu digadang-gadang jadi bomber masa depan Indonesia.
Prediksi itu terbukti tepat saat Gendut mampu jadi top scorer Piala Tiger 2000 meski Timnas Indonesia harus puas sebagai runner-up. Dia juga malang-melintang di sejumlah klub besar mulai Persib Bandung, Persija, Arema Malang, maupun Persikota Tangerang.