INDOSPORT.COM - Lahirnya klub sepak bola Bali United bukan saja membangkitkan gairah sepak bola Pulau Dewata. Sektor perekonomian di Kabupaten Gianyar ternyata juga ikut terangkat.
Sejak musim 2008, pemerintah daerah tak lagi menggelontorkan dana untuk klub profesional. Semua klub kemudian dipaksa berlomba-lomba berinovasi.
Ada banyak klub yang akhirnya tumbang. Sisi positifnya, ada pula klub yang lahir dengan inovasi baru. Klub tak lagi bersumber dari dana Pemda. Justru sebaliknya, Pemda merasakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat.
Fakta ini dialami Kabupaten Gianyar. Sejak hadirnya Bali United yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, ada banyak hal positif yang didapat Gianyar.
"Stadion Dipta yang dulunya sedikit orang tahu, sekarang juga sudah banyak orang tahu. Nama Kabupaten Gianyar pun menggaung di nasional, bahkan internasional. PAD semakin bagus, masyarakat bangga ada di Gianyar," ucap Bupati Gianyar, I Made Mahayastra.
PAD ini berasal dari sewa stadion jangka panjang yang dilakukan Bali United. Bukan sekadar memakai, Bali United pun mempercantik stadion yang dulunya jadi markas Persegi Gianyar ini.
Mahayastra turut mengapresiasi gerak Bali United dalam upaya pencegahan pandemi virus corona. Bantuan berupa masker non medis dan APD sudah diterima, untuk kemudian turut didistribusikan di wilayah Bali.