INDOSPORT.COM – Aura pemain naturalisasi memang sangat menggoda, tetapi, 6 klub Liga 1 2020 ini ternyata sama sekali tak memakai jasa mereka.
Sudah menjadi rahasia umum kalau klub-klub Liga 1 berlomba-lomba mengejar tanda tangan para pemain naturalisasi. Wajar saja, soalnya pemain naturalisasi biasanya memiliki kemampuan seperti pemain asing tapi berpaspor Indonesia.
Sehingga, itu akan membuat klub mempunyai pemain asing seakan-akan dalam tanda kutip, lebih banyak dibanding kuota yang ditetapkan Liga 1. Oleh karena itu tak heran bila sebanyak 12 klub Liga 1 mempunyai setidaknya satu pemain naturalisasi Indonesia.
Akan tetapi, ternyata ada 6 klub Liga 1 lain yang tidak memakai jasa pemain naturalisasi sama sekali, siapa saja?
Arema FC
Pertama ada Arema FC yang memang musim ini banyak mengandalkan pemain muda dan tak ada satupun hasil naturalisasi. Selain itu, Arema FC juga sama sekali tak menggunakan jasa pemain Eropa dalam skuatnya.
Untuk kuota 3 pemain asing non Asia, Arema FC memilih semuanya diisi oleh talenta Amerika Latin. Komposisi tim Arema FC pun menjadi sangat menarik karena berbeda dengan kebanyakan klub Liga 1 2020 lainnya.
Persipura Jayapura
Hal sama juga diterapkan oleh Persipura Jayapura yang memang dari tahun ke tahun sangat jarang menggunakan jasa pemain naturalisasi. Hal itu dikarenakan Persipura Jayapura sangat percaya dengan talenta lokal dari Papua.
Di musim ini saja, Persipura Jayapura diperkuat oleh talenta muda lokal asal Papua seperti David Rumakiek, Patrick Womsiwor, Todd Rivaldo Ferre, Gunansar Mandowen hingga Theofilo Numberi. Talenta lokal yang sangat berbakat membuat Persipura tak membutuhkan pemain naturalisasi.
Persela Lamongan
Langkah sama juga coba diikuti oleh Persela Lamongan yang di musim ini diperkuat 30 pemain. Ketimbang menggunakan pemain naturalisasi, Persela Lamongan terlihat lebih menyukai pemain asli Brasil dan pemain muda lokal.
Hal itu bisa dilihat bagaimana Persela Lamongan memiliki trio pemain Brasil, Rafinha, Marquinhos dan Gabriel do Carmo. Persela juga di musim ini coba mengorbitkan sejumlah pemain muda seperti Risky Pratama, Arthur Sena, Riyatno Abiyoso, Sugeng Efendi hingga Ahmad Ubaidillah.
PSIS Semarang
Bermodalkan 34 pemain dalam skuat, PSIS Semarang tak menyertakan satupun pemain naturalisasi. Langkah itu diambil PSIS Semarang yang cukup pede dengan skuatnya saat ini masih bisa berbicara banyak di Liga 1.
Bermodalkan pemain inti yang sudah bergabung sejak musim lalu seperti Bruno Silva, Hari Nur Yulianto, Septian David hingga Jandia Eka Putra, membuat PSIS Semarang tak memerlukan pemain naturalisasi. Hal itu dibuktikan saat mereka sukses menggulung Arema FC, 2-0 di Liga 1.
PSS Sleman
Tak disangka, PSS Sleman juga mengikuti langkah sejumlah klub lainnya yang anti mainstream dengan tidak menggunakan jasa pemain naturalisasi. Meskipun mereka merekrut Irfan Bachdim, tetapi ia bukanlah pemain naturalisasi.
Irfan Bachdim sudah sejak dari dulu memang telah memegang paspor kewarganegaraan Indonesia. Di sisi lain, PSS Sleman sepertinya tak butuh pemain naturalisasi karena sosok seperti Aaron Evans, Bagus Nirwanto, Irfan Bachdim, Irkham Milla, hingga Yevhen Bolhashvili sudah cukup kuat.
Persiraja Banda Aceh
Sebagai klub promosi, Persiraja Banda Aceh mengambil jalan berbeda dengan Persita Tangerang dan Persik Kediri. Persiraja Banda Aceh memutuskan untuk tak menggunakan jasa pemain naturalisasi sama sekali.
Siapa sangka, cara yang diambil Persiraja Banda Aceh malah membawa mereka pada rekor tak pernah kebobolan dan belum pernah kalah di Liga 1 2020. Kehadiran 6 klub Liga 1 tadi merupakan contoh kalau mempunyai pemain naturalisasi bukanlah hal wajib.